Peristiwa Daerah

Genjot Pemberian ASI Eksklusif, Dinkes Bondowoso dan GAIN Sosialisasi 10 LMKM

Kamis, 13 Februari 2020 - 13:01 | 120.74k
Asisten I Pemkab Bondowoso, saat sambutan dalam sosialisasi 10 LMKM oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso bersama dengan GAIN di Hotel Ijen View (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Asisten I Pemkab Bondowoso, saat sambutan dalam sosialisasi 10 LMKM oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso bersama dengan GAIN di Hotel Ijen View (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSODinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso bersama dengan GAIN dan CPHI fakultas kedokteran UDAYANA melakukan sosialisasi 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM), di Hotel Ijen View, Kamis (13/2/2020).

Adapun 10 LMKM dimaksud adalah sebagai berikut:

1.Kebijakan peningkatan pemberian air susu ibu.

2. Pelatihan bagi petugas tentang kibajakan peningkatan pemeberian air susu ibu.

3. Penjelasan tentang manfaat menyusui dan
talaksananya dimulai sejak masa kehamilan,
masa bayi lahir, sampai umur 2 tahun.

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah melahirkan di ruang bersalin.

5. Membantu ibu untuk memahami cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.

6. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau bayi semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.

10.Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI di masyarakat.

Government Advocacy Advisor GAIN Jawa Timur, Heru Nogroho mengatakan, bahwa pendampingan GAIN ini sudah jadi tahun kedua. Dimana tahun pertama adalah program Emo Demo.

“Tahun ini dengan program 10 LMKM. Berdasarkan laporan, di Bondowoso cakupan ASI eksklusifnya masih kurang. Maka kami dari GAIN membantu meningkatkan cakupan itu,” paparnya.

Dinkes-Bondowoso-2.jpg

Menurutnya, ada beberapa faktor ibu tidak memberikan ASI pada bayinya. Pertama disebabkan bayi yang baru lahir dipisahkan dari ibunya. Kemudian bisa saja karena ibunya tidak mengetahui, bahwa ASI cukup untuk asupan bayi.

“Target kami dari GAIN adalah tersusunya kebijakan tertulis, baik dari Dinkes maupun RS bahwa dia mendukung ASI eksklusif,” harapnya.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Bondowoso, Agung Trihandono mengaku sangat mendukung program ini.

“Progam ini berada di ruang yang sangat diharapkan Pemkab. Ada satu PR di Pemkab, yakni stunting yang menjadi tanggung jawab masyarakat Bondowoso,” paparnya.

Menurutnya, ibu hamil harus mendapatkan pendampingan agar ketika melahirkan bisa menyusui.

“Dan bayi baru lahir tak ada lagi dikasih Susu Formula. Bagaimana jika ASI-nya tidak keluar?. Namun paling tidak ada ruang, yakni pendampingan agar ibu yang melahirkan ASI-nya keluar,” harapnya.

Dinkes-Bondowoso-3.jpg

Bahkan pihaknya meminta agar program kesehatan ini, juga dintervensi dari DD (dana desa), khsusnya untuk warga kurang beruntung yang orang hamil. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, dari Dinkes Jatim, Kadinkes Bondowoso Muhammad Imron, seluruh kepala Puskesmas, ketua dan wakil Penggerak PKK, sejumlah instansi pemerintahan seperti DPMD dan lain sebagainya.

Sosialisasi 10 LMKM ini, untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah organisasi perempuan, mulai Dharma Wanita, Fatayat NU, Muslimat NU, Aisyiah dan sejumlah organisasi lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES