Peristiwa Nasional

Ribuan Wanita Asia hingga Eropa Berkebaya Akan Pecahkan Rekor Dunia

Rabu, 12 Februari 2020 - 23:27 | 92.67k
Panitia 2020 Wanita Berkebaya saat foto bersama. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Panitia 2020 Wanita Berkebaya saat foto bersama. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Ribuan wanita akan mengenakan pakaian kebaya untuk mencatatkan rekor dunia di Sleman City Hall, Kabupaten Sleman pada Kamis (20/2/2020) mendatang. Para peserta yang hingga kini sudah mendaftar diketahui mulai dari Pulau Enggano, Bengkulu sampai Warga Negara Asing (WNA) dari Asia sampai Eropa.

Ketua Panitia 2020 Wanita Berkebaya, R.Ay. Diah Purnamasari Zuhair mengatakan tercatat sudah lebih dari 1.800 orang yang mendaftar. Mereka yang dari luar negeri di antaranya Singapura, Malaysia, Jepang.  “Ada dari Hongaria juga,” kata Diah, Rabu (12/2/2020).

Kemudian untuk peserta dari dalam negeri, ada Jawa Tengah, Sulawesi, Kalimantan Timur. Ada pula dari Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang merupakan pulau terluar Indonesia di Samudra Hindia. “Saat ini sedang menunggu kepastian dari Nigeria,” kata Diah.

Acara ini diadakan oleh Masyarakat Adat Nusantara (MATRA), Srikandi Masyarakat Adat Nusantara (SRITA) dan organisasi pengusaha salon atau DPD Tiara Kusuma Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditargetkan jumlah peserta mencapai 2.020. Mereka akan tampil bersama berkebaya dengan kain batik Nusantara.

Rekor yang akan dipecahkan disahkan oleh Royal World Record. Yakni salah salah satu lembaga yang mencatat rekor dunia dan berpusat di Inggris. Lembaga ini bekerja sama dengan beberapa insitusi lain yang juga terafiliasi dengan World Peace Commision yang ada di bawah UN Peace.

Diah mengatakan nantinya juga ada beberapa kontes, seperti Terunik, Terheboh, Tertua, Terfavorit, Tercantik, Terklasik (kuno) dan Terindah. “Selain mengikuti berbagai lomba, para peserta yang berasal dari lintas suku, etnis, bangsa, budaya, adat, agama dan kepercayaan serta lintas bahasa yang berkumpul dalam satu tempat akan menyerukan perdamaian dunia. Diharapkan wanita Indonesia menjadi agen perdamaian dunia,” katanya.

Diah mengatakan selama ini kebaya dikenal sebagai jenis busana yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, baik sebagai busana sehari-hari maupun acara formal. Diah menyebut banyak jenis kebaya yang tersebar di Indonesia.

Perkembangan kebaya juga mengikuti zaman, semisal pada perubahan desain yang membuat model-model kebaya semakin bervariasi. Misalnya kebaya juga digunakan sebagai seragam resmi beberapa perusahaan penerbangan.

Ia berharap acara ini bisa meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian budaya, khususnya kebaya dan batik. Termasuk generasi milenial supaya lebih memahami nilai-nilai moral, etika dan budaya Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES