Peristiwa Daerah

Lereng Gunung Lawu Gundul, Gubernur Ganjar Kaget

Rabu, 12 Februari 2020 - 21:48 | 47.55k
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke Karanganyar kegiatan gerakan penanaman pohon. (Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungannya ke Karanganyar kegiatan gerakan penanaman pohon. (Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, KARANGANYARGubernur Ganjar Pranowo miris dan terkejut setelah melihat kondisi lereng Gunung Lawu yang dahulu masih ijo royo-royo sekarang mulai gundul.

Hal itu diketahui Ganjar saat tiba di Bukit Mongkrang Desa Gondosuli, Tawangmangu, Rabu (12/2/2020). Gubernur datang untuk melakukan penanaman pohon bersama masyarakat dan komunitas.

Mengetahui hal itu, orang nomer satu di Provinsi Jawa Tengah ini mengingatkan Pemerintah Daerah Karanganyar untuk berhati-hati dalam pengelolaan lereng Gunung Lawu. Sebagai daerah dengan potensi wisata yang sangat menarik, tentu daerah itu menjadi incaran para investor.

Gubernur-Ganjar-a.jpg

"Ingat, Puncak Bogor itu harus menjadi pelajaran buat kita, Tawangmangu tidak boleh terjadi. Maka pengelolaan tata ruang, amdal, Izin Mendirikan Bangunan menjadi sangat penting, termasuk edukasi. Saya ingatkan, biasanya tata ruang itu bisa dinegosiasikan dengan tata uang. Hati-hati betul soal ini," tegasnya.

Ganjar kemudian memerintahkan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto yang mendampinginya dalam acara itu, untuk menggalakkan penanaman pohon.

"Mulai hari ini sampai Maret, gerakan menanam harus ditingkatkan di kawasan-kawasan ini. Gandeng seluruh masyarakat dan komunitas," imbuhnya.

Gubernur-Ganjar-b.jpg

Selain gerakan menanam, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Memanfaatkan kearifan lokal, kesadaran untuk peduli lingkungan harus terus ditanamkan.

"Saya usul supaya setiap anak yang lahir di Lawu, orang tuanya wajib tanam pohon. Kalau ada masyarakat minta surat keterangan kepada RT/RW, syaratnya tanam pohon. Ada yang mau menikah, naik jabatan syaratnya harus tanam pohon. Kalau mau menikah dua kali, tanamnya dua hektar," kata Ganjar disambut tawa masyarakat.

Sementara itu, Ketua Relawan Gunung Lawu, Giyatno mengatakan, edukasi kepada masyarakat sangatlah penting. Pasalnya, selama ini masyarakat banyak melakukan penebangan pohon untuk memanfaatkan lahan.

“Kondisi lereng Lawu sudah sangat memprihatinkan. Selain gerakan menanam, edukasi kepada masyarakat adalah poin utama,” katanya.

Gubernur Ganjar juga mengusulkan, untuk penanaman pohon di lereng Gunung Lawu, kalau bisa pohon yang ditanam seperti beringin, pereh, bulu. Sehingga jika dianggap mengandung mitos tertentu, masyarakat takut untuk menebang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES