Peristiwa Daerah

Wanita di Balik Informasi Positif Banyuwangi

Rabu, 12 Februari 2020 - 15:47 | 154.33k
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Rahmawati Setyoardinie. (FOTO: Dokumen pribadi)
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Rahmawati Setyoardinie. (FOTO: Dokumen pribadi)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berburu kata ‘Banyuwangi’ di Google Search atau dilembaran yang muncul adalah deretan informasi positif. Baik dalam bentuk produk pemberitaan maupun artikel. Ada yang bicara tentang indahnya panorama alam, ragam kuliner lokal yang menggoda, hingga segudang prestasi Pemkab Banyuwangi yang mencengangkan.

Ya, itu memang bukan hal baru. Publik pun sudah tahu. Tapi, adakah yang menyangka sosok banting tulang dibalik kemonceran Bumi Blambangan hingga seantero dunia, adalah seorang perempuan?.

Dia adalah Rahmawati Setyoardinie, kini Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi. Dini, sapaan akrabnya, memang tidak bekerja sendirian. Dini punya tim yang sangat solid dalam berjuang menyiarkan informasi positif untuk Pemerintah Daerah Banyuwangi.

Namun, ditangan kreatif ibu satu anak inilah, tongkat komando dipegang. Tentu saja atas bimbingan dan arahan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

“Saya beruntung sekali punya tim solid dan menyenangkan. Kami saling mendukung, jadi pekerjaan seberat apa pun jadi terasa lebih ringan,” kata Dini, Rabu (12/2/2020).

Bercokol dijabatan corong informasi di Banyuwangi, bukanlah perkara mudah. Terlebih sejak zaman bahuela di Bumi Blambangan sudah tersemat julukan kota Santet. Ditambah kondisi politik dan sosial masyarakat yang cukup dinamis.

Dibutuhkan kepekaan, insting dan keahlian kakap dalam meramu sebuah informasi sebelum sampai ke masyarakat. Dan itu berhasil dilakukan Dini bersama tim. Perlahan tapi pasti nama Banyuwangi, semakin harum. Berbagai potensi yang sebelumnya mengendap, kini mencuat di masyarakat luas.

Humas-Pemkab-Banyuwangi.jpgJajaran Humas Pemkab Banyuwangi bersama para wartawan sedang foto selfie. (FOTO: Istimewa)

Mulai dari potensi sektor pariwisata lengkap dengan keelokan adat, seni dan budaya. Hingga potensi ekonomi. Yang kian hari makin memikat pelaku investasi untuk hadir di Banyuwangi. Bagai sulap, kurang dari satu dasawarsa, ratusan ribu informasi positif yang dilahirkan Dini bersama tim, mengimbas kabupaten diujung timur pulau Jawa ini terus berkembang dalam kemajuan.

Atas kinerjanya, jangan heran, wanita kelahiran Surabaya, 17 September 1975, tersebut pernah dilantik enam kali dalam jabatan yang sama. Yakni Kasubag Humas Kabupaten Banyuwangi. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru 17 tahun mengabdi, catatan tersebut terbilang sangat istimewa.

Diposisi barunya, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, yang diemban sejak Januari 2020, Dini kembali dijodohkan dengan tim lamanya. Terhitung dari 18 orang, 16 anggota tim Humas ikut boyongan.

Kepada TIMES Indonesia, jebolan S2 Magister Administrasi Publik, UGM tahun 2011, bercerita tentang suka cita dalam memikul tanggung jawab menebar kabar faktual positif program Pemerintah Daerah Banyuwangi. Dimana bekerja dengan intensitas dan frekuensi tinggi sudah menjadi santapan.

Bahkan tak jarang, ibu dari Pallas Bisma Avicenna, ini mendapat tekanan dari pihak luar. Untung dia memiliki tim serta kawanan wartawan, yang bisa menjadi teman, sahabat sekaligus keluarga. Yang selalu hadir menjadi pendingin. Maklum, tugas Dini, sebagai pemegang tongkat komando informasi positif, sering membuat dia lebih banyak di lapangan.

Malah, ketika Bupati Anas atau jajaran sedang memiliki kegiatan untuk diabadikan di luar kota, dia bersama tim pun harus turut hadir. Mujur, Dini memiliki sosok Anang Teguh Eko Santoso. Pria asal Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, tersebut adalah suami dan pemberi motivasi. Sekaligus, dalam bahasa romantis, dia merupakan pohon teduh ketika Dini dirundung masalah.

Atau jika dalam serial kolosal, Teguh Eko Santoso adalah tabib sakti saat Dini stress dikejar target serta lika-liku pekerjaan.

“Dia sangat pengertian dan mampu memberi motivasi, dulu awalnya sempat mengeluh, setelah memahami kini malah mendukung,” ungkap Dini, memuji sang suami tercinta.

Penyuka kuliner Tahu Bumbu ini juga mengaku punya resep mujarap untuk mengatasi kejenuhan pekerjaan. Caranya dengan membangun suasana yang menyenangkan dan kekeluargaan dikalangan tim.

“Kalau teguran atau kritikan dari pimpinan, itu selalu saya anggap sebagai bahan introspeksi diri, jadi teguran dan kritik justru menjadi semangat untuk terus membenahi kinerja,” cetusnya.

Dengan semakin mantapnya amanat yang disandang, Rahmawati Setyoardinie, mengaku akan terus berkarya untuk hasil yang terbaik. Demi mengharumkan nama Banyuwangi, dengan segala potensi serta pencapaian Bupati Banyuwangi dan jajarannya.

Dan ada sisi lain Dini yang layak dicontoh kalangan muda hingga masyarakat Bumi Blambangan. Yaitu keuletan dalam menjalani dan menata hidup. Sebagai Pegawai Negeri, tentu dia sudah memiliki jaminan gaji masa pensiun penggaransi masa tua. Tapi itu tidak membuatnya terlena. Masih saja dia kembali mengasah otaknya didunia enterprenuer. Bahkan, berkat dukungan suami tersayang, kini Dini sudah memiliki 3 toko apotik. Lalu masih diragukan kah kemampuan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi ini?.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES