Ekonomi

Ignasisus Jonan Kampanyekan PLTS, Ini Respons Netizen

Rabu, 12 Februari 2020 - 15:12 | 49.60k
Sistem panel surya atap. (Foto: Istimewa)
Sistem panel surya atap. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sistem panel surya atap atau PLTS saat ini mulai dicoba untuk direalisasikan. Salah satu tokoh mantan menteri ESDM Ignasius Jonan mencoba mengampanyekan penggunaan panel surya atap. 

Panel surya atap dinilai memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil. Penggunaan panel surya atap dinilai lebih ekonomis dibandingkan jika menggunakan listrik PLN. 

Dalam satu bulan biaya yang dikeluarkan oleh pengguna listrik panel surya akan lebih hemat dibandingkan menggunakan listrik PLN. Selain itu pengguna panel surya atap tetap bisa digunakan walaupun listrik PLN mati. Dalam unggahannya Ignasisus Jonan menyampaikan tanggapannya. 

“Saya mendukung pengurangan penggunaan bahan bakar fossil dan mengurangi pemanasan global dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumah saya. Instalasi ini dapat melakukan ekspor-impor listrik dengan PLN sehingga bisa menghemat tagihan listrik” Tulis Ignasisus Jonan dalam akun instagram @ignasisus.jonan, Selasa (11/2/2020). 

Sistem panel surya yang dimiliki oleh Ignasius Jonan memiliki bentuk memanjang. Dengan letak seperti itu, sistem panel surya akan menghabiskan banyak tempat dan membutuhkan tempat yang cukup luas.  

Jonan menjelaskan apabila biaya yang digunakan untuk membuat panel surya atap adalah 10-12 juta per 1000 1000 Watt Peak. 

Lewat unggahannya tersebut, banyak masyarakat yang berkomentar positif. 

Beberapa komentar yang disampaikan adalah apresiasi terhadap sistem tersebut. Seperti @sriastutisanjaya28 Good Mr Jonan, you are realy smart. GBU always nice.

@rinihastuti28 Dari dulu saya sering baca wacana seperti itu. Ga tahunya bapak sudah pasang. Masih banyak yang belum tahu, berarti sosialisasi ke masyarakt masih kurang ya pak. Semoga dengan ini menjadi lebih banyak yang tahu. 

Sistem panel surya dinilai bagus dan hemat untuk jangka panjang. Selain itu sistem ini dinilai cukup mahal dalam pembuatan untuk kalangan masyarakat. Perlu adanya sosialisasi agar masyarakat lebih mengetahui tentang sistem tersebut. 

Apresiasi juga ditunjukan karena baru ada satu tokoh petinggi RI yaitu mantan menteri ESDM Ignasius Jonan yang mengkampanyekan penggunaan panel surya satu atap atau PLTS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES