Pemerintahan

DLH Kabupaten Malang Dorong Pondok Pesantren Mandiri Dalam Kelola Sampah

Rabu, 12 Februari 2020 - 13:32 | 38.81k
Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM saat membuka diskusi pengolahan sampah. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)
Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM saat membuka diskusi pengolahan sampah. (FOTO: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 45 pengurus pondok pesantren mengikuti Sarasehan dan Diskusi Pengelolaan Sampah yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, (12/2/2020).

Kegiatan yang diadakan di Ruang Rapat Anusapati Kantor Bupati Malang ini dalam rangka mendorong seluruh pesantren di Kabupaten Malang, agar dapat mandiri dalam mengelola serta mengolah sampah.

Diskusi yang berjalan gayeng tersebut dibuka Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala DLH Kabupaten Malang, Dr Ir Budi Iswoyo MM.

Sanusi menjelaskan, masing-masing pesantren di Kabupaten Malang, memiliki santri berjumlah ratusan hingga ribuan orang. Jumlah tersebut belum termasuk pengurus serta pengajar di pondok pesantren

"Banyaknya jumlah orang yang tinggal di pesantren, maka membuat jumlah sampah juga semakin banyak pula. Maka dari itu pesantren dituntut dapat mengelola sampah yang dihasilkan," ujar Sanusi kepada TIMES Indonesia.

Sanusi menjelaskan, untuk pengelolaan sampah tentunya harus dilakukan secara baik dan benar. Tidak boleh dilakukan secara asal-asalan yang menyebabkan rusaknya lingkungan.

"Pengelolaan serta pengolahan sampah yang baik di pesantren akan dibahas melalui diskusi ini. Semoga melalui diskusi ini akan menghasilkan metode yang tepat dalam mengelola sampah di pesantren," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Malang, Dr Ir Budi Iswoyo MM menjelaskan, ada pesantren yang telah mengelola dan mengolah sampah dengan mandiri.

"Ada beberapa metode mengelola sampah di pesantren. Bisa ditimbun di dalam tanah apabila sampah itu organik. Bisa juga di daur ulang apabila sampah itu plastik," terangnya.

Bagi pondok pesantren yang sudah bisa mengelola serta mengolah sampah dengan baik kata dia, tinggal diteruskan saja. Pihaknya hanya melakukan pendampingan.

"Sedangkan pesantren yang belum mengelola sampah dengan baik, maka kita dorong untuk mengelola dengan baik. Seluruh pesantren bisa juga mengembangkan Bank Sampah," urainya.

Budi mengatakan, DLH Kabupaten Malang tidak hanya sebatas melakukan diskusi semacam ini, melainkan terus melakukan sosialisasi pengolahan serta pengelolaan Sampah kepada pondok pesantren. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES