Peristiwa Daerah

Dinkes Bondowoso Cegah DBD Melalui Kegiatan Grebek Jentik

Sabtu, 08 Februari 2020 - 15:17 | 84.63k
Kegiatan grebek jentik yang diselenggarakan oleh Dinkes melalui Puskesmas Pujer Kabupaten Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kegiatan grebek jentik yang diselenggarakan oleh Dinkes melalui Puskesmas Pujer Kabupaten Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Memasuki musim hujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso melakukan pembasmian jentik dengan program Grebek Jentik untuk  mencegah penyebaran demam berdarah dangue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Muhammad Imron mengatakan, bahwa hari ini grebek jentik ada di sekitar empat titik di Desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer, Sabtu (8/2/2020).

“Ini sudah masuk musim hujan. Namun tidak semerta-merta kita ke Maskuning Kulon. Namun ini dipilih oleh Muspika atau Muspimcam dan Puskesmas Pujer,” katanya.

Namun demikian, desa-desa yang lain juga antusias untuk dilakukan grebek jentik melalui program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

“Kalau itu bak mandi kita bunuh dengan Abate (obat untuk membunuh jentik). Tapi kalau di barang-barang yang di tempat kecil langsung kita buang airnya dan ditengkurapkan. Agar ketika hujan tak menjadi tampungan air,” paparnya.

Dia mengimbau, jika ada barang-barang bekas yang tak terpakai sebaiknya ditimbun karena membunuh jentik itu adalah pencegahan DBD. Sementara fogging bukam pencegahan, tapi lebih pada pengendalian sebaran nyamuk dewasa.

Sementara untuk menyosialisasikan pembasmian jentik ini, Dinkes memiliki program Gebrak Meja (Gerakan Bersama Masyarakat dan Karyawan Mengendalikan Jentik Aedes). Hal itu sudah dilakukan oleh tim kesehatan di Puskesmas dan desa. “Tinggal kesinambungan dari warga,” sambungnya.

Menurutnya tahun-tahun sebelumnya, di Bondowoso terjadi KLB (kejadian luar biasa). Apalgi Tahun 2020 ini merupakan siklus setiap lima tahun sekali.

“Tahun 2010 kita KLB, kejadian luar biasa. 2015 KLB, dan Tahun 2020 harus kita antisipasi. Makanya kita gerakkan,” paparnya saat dikonfirmasi.

Dinas Kesehatan mencatat, pasien DBD di Bondowoso sampai dengan Tanggal 6 Februari ini ada 26 yang ditangani. Angka itu, jauh lebih rendah dibandingkan Tahun 2019 kemarin. “Tahun 2019 itu 170 orang selama dua bulan, yakni pada bulan yang sama (Februari),” paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES