Peristiwa Internasional Virus Corona 2020

Virus Corona Wuhan, Varian Baru Virus Corona Temuan Dr Ali Mohamed Zaki

Rabu, 29 Januari 2020 - 10:10 | 252.34k
Virus Corona temuan Ali Mohamed Zaki berbeda dengan kasus Wuhan (Grafis: TIMES Indonesia)
Virus Corona temuan Ali Mohamed Zaki berbeda dengan kasus Wuhan (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Virus Corona 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Serangan virus corona praktis membuat Kota Wuhan di China lumpuh, dan wabah ini disebabkan varian baru dari virus corona penyebab penyakit MERS yang ditemukan ilmuwan Mesir, Dr Ali Mohamed Zaki.

Sebagaimana ramai dibagikan di media sosial, Zaki dianggap sebagai penemu virus corona. Namun meski hal itu benar, virus yang ditemukannya sama sekali berbeda dengan yang saat ini menghebohkan dunia.

Saat bekerja di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, Zaki mempublikasikan virus temuannya di The New England Journal of Medicine (NEJM) pada Oktober 2012 bersama beberapa ilmuwan virologist dari Belanda.

Saat itu, ia melaporkan seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun dengan gejala demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Pemeriksaan selanjutnya menunjukkan adanya proses infeksi di paru-paru. Pasien itu akhirnya meninggal dunia meskipun telah mendapatkan perawatan intensif.

Pemeriksaan di RS Soliman Fakeeh di Jeddah saat itu tak bisa mengungkap penyebab infeksi pasien itu. Sampel dari pasien itu kemudian dikirim ke Departemen Viroscience, Erasmus Medical Center (EMC), Rotterdam, Belanda, salah satu laboratorium virologi terkemuka di dunia. 

Dari hasil penelitian laboratorium itu akhirnya diketahui penyebab infeksi pasien itu adalah virus varian baru dari jenis coronavirus. Karena virus itu diisolasi pertama kali di EMC, virus itu kemudian diberi nama HCoV EMC (Human CoronaVirus Erasmus Medical Center).

Analisis menunjukkan bahwa virus HCoV EMC tersebut sangat dekat kekerabatannya dengan coronavirus yang ditemukan di kelelawar (bat coronavirus, yaitu BatCoV-HKU5 dan BatCoV-HKU4).

Dari situs US National Library of Medicine National Institutes of Health diketahui bahwa virus yang ditemukan Dr Ali Mohamed Zaki adalah Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang dipicu virus corona (coronavirus).

Sementara dari sebuah artikel di Forbes, kontributor senior Judy Stone menyebut  2019-nCoV yang muncul di Wuhan pada pertengahan Desember 2019 adalah penyakit virus corona baru ketiga - setelah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada 2003 dan MERS (Middle East respiratory syndrome) pada 2012.

Situs World Health Organization (WHO) mencatat jika mereka menerima laporan kasus pneumonia parah di Wuhan pada 31 Desember 2019 dengan virus pemicunya tak seperti virus lain yang telah diketahui. Otoritas China sepekan kemudian mengonfirmasi virus baru itu sebagai coronavirus - keluarga virus yang mencakup pemicu flu biasa, hingga virus seperti SARS dan MERS.

Virus baru itu pun untuk sementara diberi nama 2019-nCoV yang disebut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagai betacoronavirus, yang mirip SARS atau MERS, dan asal usulnya bisa dikaitkan dengan kelelawar. Jadi meski sama-sama dari keluarga virus corona, 2019-nCoV yang belakangan muncul dari Wuhan tidak sama dengan penyebab SARS atau MERS (yang ditemukan Ali Mohamed Zaki). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES