Pendidikan

Kemenag RI Minta UIN Malang Kuatkan Service University, Ini Langkahnya

Sabtu, 25 Januari 2020 - 18:42 | 43.81k
FGD pengembangan UIN Malang oleh Kemenag di Jakarta. (foto: kemenag ri for TIMES Indonesia)
FGD pengembangan UIN Malang oleh Kemenag di Jakarta. (foto: kemenag ri for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang atau UIN Malang sebagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, harus meningkatkan diri menjadi service university. Bukan hanya sebagai research university dan entreprener university.

Harapan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI M. Nur Kholis Setiawan pada Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan UIN Maliki Malang, pada 21-24 Januari di Jakarta.

Service university, lanjut Nur Kholis, meniscyakan melakukan pelayanan secara excelent dalam tata kelola perguruan tinggi. Baik secara manual maupun online. Pemanfaatan media sosial adalah salah satu bentuk service university.

“Di era teknologi informasi media sosial harus dikuasai untuk menjawab persoalan-persoalan bangsa. Terutama deradikalisasi," papar Dewan Pengawas UIN Maliki Malang ini. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan UIN Maulana Malik Ibrahim layak menjadi perguruan tinggi yang unggul. “Sudah saatnya berusaha masuk 1.000 top universitas tingkat dunia. Yang diindikasikan dengan reputasi kelembagaan, jumlah mahasiswa asing dan adanya kelas internasional,” terang Guru Besar UIN Alauddin Makasar ini.

Selain itu, Kamarudin berharap agar UIN berupaya menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN BH) dengan prodi terakreditasi A harus 80%. Perlunya lembaga yang memediasi alumni dengan dunia industri dan optimalisasi alumni untuk mendukung pengembangan kampus.

Di hadapan civitas akademika UIN di Kota Apel ini Kamarudin berharap agar jumlah mahasiawa asing harus terus naik mencapai 5%. Juga dosen asing dengan memanfaatkan program Senior Expert Service (SES). 

“Mahasiswa asing bisa menjadi branding UIN Malang dan ini bisa di tempuh dengan kerjsama degan kedutaan," lanjut Kamar. 

Kamarudin juga menekankan UIN Malang mewujudkan smart class dengan layanan teknologi informasi yang lengkap. “Dengan optimalisasi IT, maka UIN dapat membuka perkuliahan berbasis IT karenanya perlu kerjasama dengan perguruan tinggi di Luar negeri ternama," sarannya.

Sementara itu Rektor UIN Malang Abdul Haris merasa bangga FGD kali ini dihadiri oleh banyak pihak. Mulai dari Dewan Pengawas BLU UIN Malang, Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas Hadiat, Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Kemenkeu dan Direktur Pinjaman dan Hibah Kemenkeu.

Dengan dukungan pendanaan dari 
Saudi Fund Development (SFD), Prof Haris yakin bisa mewujudkan harapan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Agama dan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama yang juga sebagai Dewan Pengawas.

“Kami punya tekad dan komitmen kuat untuk mengembangkan kampus menjadi world class university, service university, dan tentu bisa menjadi kebanggaan Indonesia," kata rektor UIN Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES