Peristiwa Daerah

Sebanyak 36 Desa di Kabupaten Bondowoso Terindikasi Rawan Pangan

Sabtu, 25 Januari 2020 - 17:06 | 80.92k
Kasi Kerawanan Pangan DKPP Bondowoso, Neni Wahyu (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kasi Kerawanan Pangan DKPP Bondowoso, Neni Wahyu (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dari 209 desa, sebanyak 36 desa yang tersebar di 16 kecamatan, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, terindikasi rawan pangan.

Demikian data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) setempat.

Kasi Kerawanan Pangan DKPP Bondowoso, Neni Wahyu mengatakan, bahwa kerawanan pangan di suatu daerah dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Tiga aspek yang harus diperhatikan adalah aspek ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan.

Adapun indikator rawan pangan yakni luas baku sawah terhadap lahan lokal. Selain itu, rasio jumlah sarana dan prasarana ekonomi terhadap jumlah rumah tangga.

Dia mencontohkan, banyak pasar atau toko dekat dengan rumah. Sebab, semakin dekat dengan rumah semakin mudah didapatkan.

“Selanjutnya akses pangan yang dilihat dari rasio penduduk, dengan tingkat kesejahteraan rendah terhadap total jumlah penduduk. Kalau tingkat kesejahteraan rendah maka daya belinya juga kurang," katanya.

Sementara untuk target penurunan kerawanan pangan, dia menilai agak susah. Sebab, itu bisa berubah-rubah.

“Mungkin tahun depan desa yang satu sudah selesai, desa yang lainnya terkendala gizi buruk. Akan terus menerus seperti itu," paparnya.

Uapaya menekan kerawanan pangan sendiri, lanjut dia, tidak hanya menjadi tanggung jawab DKPP, namun merupakan tugas bersama lintas sektor atau OPD terkait.

“Namun, DKPP berupaya menjalankan program-program yang akan diterapkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” sambungnya.

Dimana kata dia, di tahun 2020, DKPP memberikan bantuan beras untuk masyarakat miskin kepada 1.500 KK di 10 desa.

“Selain itu, kami akan memberikan bantuan dalam bentuk makanan tambahan yang ditujukan untuk balita bawah garis merah atau gizi kurang,” jelasnya.

Sementara untuk program jangka panjang, ada kegiatan optimalisasi lahan pekarangan dalam bentuk rumah pangan lestari, dengan sasaran ibu rumah tangga.

Dijelaskannya, bahwa yang perlu menjadi catatan penting adalah, semakin banyak lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman pangan, otomatis ketersediaan pangan terpenuhi, termasuk di Kabupaten Bondowoso ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES