Entertainment

Dukung Perfilman Bali, Antida Soundgarden Hadirkan Sutradara Ercik EST

Sabtu, 25 Januari 2020 - 09:04 | 85.48k
Pemutaran film karya Erick EST di Antida Soundgarden Bali, Jumat (24/1/2020) malam. (FOTO: Antida Soundgarden)
Pemutaran film karya Erick EST di Antida Soundgarden Bali, Jumat (24/1/2020) malam. (FOTO: Antida Soundgarden)

TIMESINDONESIA, DENPASARAntida Soundgarden Bali kali ini berkolaborasi Erick EST, sutradara Bali untuk menginspirasi cineas muda Bali, sekaligus mengembangkan perfilman. Kolaborasi Antida Soundgarden dan Erick EST ini bertujuan untuk memajukan industri perfilman tanah air.

Kecintaan Erick EST dalam film telah terbukti dengan beragam karyanya. Bahkan ia juga telah menyabet beragam nominasi skala film Internasional telah banyak diraihnya, seperti film berjudul “Terakhirku” dan “Rapuh”.

Kedua film tersebut mendapatkan penghargaan pada festival film di Australia.

Erick-EST.jpg

Erick mengatakan untuk mewujudkan komitmennya terhadap tumbuh kembang dunia film dan dunia sejatinya ini, Erick EST sengaja menghadirkan film-film, di mana film-film tersebut mendekatkan kita pada identitas diri.

“Film Long Sa’an merupakan sebuah film yang menceritakan tentang tidak adanya akses yang bisa diraih Suku Pedalaman Dayak Kenyah untuk ke kota, membuka mata kita betapa penting mengetahui semua hal-hal yang berakar dari kearifan lokal,” kata Erick.

Tak hanya itu, gelaran acara pada Jumat (24/1/2020) malam, juga  mendapatkan sorotan yang menarik dari mahasiswa-mahasiswa di kampus ternama. Mereka dapat berbondong-bondong datang untuk menikmati acara yang menghadirkan satu film dan satu movie clip garapan Erick Est ini.

Erick-EST-2.jpg

“Kami semalam sengaja mengundang kampus-kampus yang sejalan, untuk menikmati acara ini, sehingga edukasi film ini berhasil dilakukan,” kata Anom Darsana, pemilik Antida SoundGarden.

Anom menyampaikan acara yang berdurasi lebih dari dua jam tersebut menghadirkan satu film dan satu video klip garapan Erick EST yaitu Long Sa’an yang merupakan film tentang Suku Oma Lung (Kenyah) yang harus meninggalkan desanya dan membuat desa lain demi bisa mencapat akses ke kota.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemutaran video klip dari sebuah group band Balian yang terbentuk di Bali pada tahun 2009 yang terdiri dari Edward pada bass, Aaron pada gitar; dan Gembul pada Drum.

Video klip ini berhasil mencuri hati banyak orang karena alur cerita yang tidak disangka di mana terdapat  JRX dan Nora yang memainkan peran mereka masing-masing di dalam video klip tersebut. Antida Soundgarden juga menghadirkan Zio dan Soul n Kith untuk memeriahkan acara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES