Indonesia Positif

Ini Pesan Rektor Unair Surabaya untuk Mahasiswa Baru Program Doktor

Kamis, 23 Januari 2020 - 10:23 | 85.60k
Rektor UNAIR Prof Moh Nasih mengukuhkan sebanyak 657 mahasiswa baru program doktor, magister, spesialis, dan profesi semester genap tahun akademik 2019/2020 (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Rektor UNAIR Prof Moh Nasih mengukuhkan sebanyak 657 mahasiswa baru program doktor, magister, spesialis, dan profesi semester genap tahun akademik 2019/2020 (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA Unair Surabaya menggelar Pengukuhan Mahasiswa Baru Program Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi semester genap Tahun Akademik 2019/2020. 

Pengukuhan bertempat di Aula Garuda Mukti Kampus C, acara yang dilangsungkan pada Kamis (23/1)

Rektor dan jajaran pimpinan beserta guru besar di lingkungan Universitas Airlangga Surabaya hadir dalam upacara oengukuhan tersebut.

Prof. Nasih, rektor Unair membuka sambutan dengan memaparkan capaian-capaian Unair. Utamanya, capaian Unair menjadi bagian dari 650 kampus terbaik dunia. 

Ia menegaskan kepada seluruh mahasiswa baru untuk tidak perlu khawatir dengan kualitas pendidikan dan iklim akademik yang ada di Unair. Baginya, dalam menjalankan studi di Unair, mahasiswa baru diharapkan bisa menggunakan dan menggali potensi yang sudah ada dengan sebaik-baiknya.

mahasiswa-baru.jpgSebanyak 657 mahasiswa baru program doktor, magister, spesialis, dan profesi semester genap tahun akademik 2019/2020 dikukuhkan Rektor UNAIR Prof Moh Nasih di Aula Garuda Mukti Kampus C, Kamis (23/01/2020) (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

“Jadi semua tergantung kalian masing-masing dalam menggali, mengembangkan ketrampilan, dan potensi yang anda miliki di UNAIR ini,” ujarnya dihadapan 657 mahasiswa baru program doktor Unair.

Pada kesempatan itu, Prof. Nasih juga mendorong mahasiswa baru agar ke depan dapat menghasilkan riset yang bisa menuntaskan berbagai persoalan bangsa. 

Menurutnya, salah satu poin penting dari proses studi yang dilakukan di Unair adalah menghasilkan sebuah penelitian yang bisa menjadi terobosan dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.

“Untuk itu dalam penelitian bukan soal ketebalan hasil penelitian, tapi soal persoalan yang disajikan bisa menyumbangkan gagasan untuk menuntaskan dan memecahkan masalah yang kompleks di sekitar kita semua. Pasalnya, tugas akhir merupakan saripati dari proses belajar selama anda kuliah di Unair,” tuturnya.

Diakhir sambutan, Prof. Nasih juga menekankan bahwa menjadi mahasiswa Unair harus memiliki kemampuan dalam memahami lintas keilmuan. Baginya, dengan memiliki kemampuan lintas keilmuan, ke depan para lulusan akan semakin mudah dalam memecahkan permasalahan bangsa.

“Satu lagi, civitas Unair harus memiliki kemampuan dan kecerdasan lintas keilmuan. Jangan sampai kita hanya lihai dalam satu bidang,” tegas Prof. Nasih.

Untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan kecerdasan di luar bidang, tambah Prof. Nasih, Unair akan memberikan akses dan fasilitas bagi mahasiswa agar bisa belajar pada lintas bidang. Ke depan, mahasiswa eksakta bisa belajar tentang ilmu sosial, begitu juga sebaliknya.

“Jadi orang hukum diharapkan bisa tahu tentang ekonomi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya,” jelasnya. “Untuk akademisi tidak baik menerapkan kacamata kuda. Kita harus memahami dan mengeksplorasi sebesar-besarnya secara maksimal potensi dan keilmuan yang dimiliki,” kata Rektor Unair Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES