Gaya Hidup

Seniman Ludruk Cak Wito: Melestarikan SeniLudruk Tanggung Jawab Siapa?

Selasa, 21 Januari 2020 - 09:39 | 150.28k
Melestarikan Ludruk memerlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. (foto: wagata berita)
Melestarikan Ludruk memerlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. (foto: wagata berita)

TIMESINDONESIA, MALANGSeniman ludruk asli Malang, Suwito Heri Sasmito atau yang sering dikenal Cak Wito mempertanyakan soal siapa yang berkewajiban untuk melestarikan seni ludruk.

Menurutnya, sudah jadi kewajiban pemerintah dan masyarakat untuk turut ambil andil dalam melestarikan seni tradisi ludruk.

Pemerintah adalah pembuat kebijakan yang memiliki power untuk melakukan pelestarian budaya. Sedangkan masyarakat adalah konsumennya. Msyarakat adalah penikmat dari kegiatan seni. Percuma juga kalau dilestarikan jika penikmat sudah tidak ada.

“Sebab saat ini kita disuruh melestarikan seperti ini, sebenarnya tanggung jawab siapa. Anak muda saat ini saja lebih tahu stand up komedi daripada ludrukan,” ujar Cak Wito.

Cak Wito mengungkapan telah terjadi kesalahan peran dan penilaian terhadap kesenian ludruk. Pandangan masyarakat terhadap ludruk masih dalam koridor negatif.

Namun hal ini tidak bisa dipermasalahkan karena masyarakat memiliki kebebasan tersendiri dalam memiliki selera.  “Masyarakat memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam memilih. Banyak anak muda yang bukan nggak seneng, tapi ora ngerti,” papar lelaki usia 71 tahun ini.

Cak Wito melakoni dunia seni ludruk sejak tahun 1956. Dirinya juga terlibat bermain ludruk dengan Kartolo, salah satu tokoh legendaris ludruk. Cak Wito berharap pemerintah mampu membuat kebijakan kembali yang mampu menyongsong kembali kesenian ludruk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES