Peristiwa Daerah

Hidup di Gubuk Reot, Nenek Sahut Luput dari Perhatian Pemkab Bondowoso

Minggu, 19 Januari 2020 - 14:15 | 246.59k
A Mansur MH, Anggota DPRD Kabupaten Bondowoso dari Fraksi PKB saat melihat langsung keberadaan nenek Sahut atau Ibu Slani. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
A Mansur MH, Anggota DPRD Kabupaten Bondowoso dari Fraksi PKB saat melihat langsung keberadaan nenek Sahut atau Ibu Slani. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sungguh memprihatinkan kehidupan janda tua, bernama Sahut alias Ibu Slani. Bagaimana tidak, Nenek Sahut warga Dusun Desa Sumber Sari Rt 16 Rw 06 Kecamatan Maesan ini, tinggal di rumah yang sangat tak layak huni.

Gubuk yang terbuat dari kayu dan bambu ini sejatinya sudah reot. Gedeknya pun sudah banyak yang bolong. Ini jelas sangat membahayakan keselamatan dan kesehatannya. Namun mau bagaimana lagi, hanya itu yang ia miliki.

Nenek-Sahut-2.jpg

Tempat tidur nenek ini juga sangat tidak layak. Bantalnya pun, hanya dibungkus dengan plastik.

Di samping itu, tak ada sekat antara dapur dan tempat tidurnya sehingga tungku kayu dan ranjangnya berdekatan.

Sebenarnya dia hidup bersama seorang putranya. Namun demikian, putranya juga sakit-sakitan sehingga tidak bisa bekerja. Bahkan makan pun, mereka harus dibantu oleh saudaranya.

Nenek berusia 88 tahun tersebut mengaku dirinya tak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Hanya pernah dibantu beras dari desa.

“Itu pun sudah beberapa tahun lalu. Hanya sekali, tidak ada pagi,” jelas perempuan kelahiran 9 Oktober 1932 ini.

Karena kondisi itulah, smseorang anggota DPRD Kabupaten Bondowoso, A Mansur MH, mengunjungi nenek Sahut, untuk melihat kondisinya secara langsung, Minggu (19/1/2020).

A Mansur menjelaskan, bahwa berdasarkan pengakuan nenek itu, ia belum pernah tersentuh bantuan dari pemerintah daerah.

Anggota DPRD Fraksi PKB ini meminta  dinas terkait, agar turun untuk memberikan bantuan.

“Yakni dari Dinas Sosial. Kemudian Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman), untuk memberikan bantuan RTLH (Ramah Tidak Layak Huni,” katanya.

Nenek-Sahut-3.jpg

Apalagi kata dia, ibu tersebut tidak bisa bekerja. Bahkan makan pun, mengandalkan pemberian dari saudaranya.

“Memang punya anak, tapi istrinya meninggal. Sekarang anaknya sakit-sakitan,” jelasnya.

Sebenarnya, letak rumah dari ibu tersebut di pinggir jalan raya. Yakni jalan yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dengan Kecamatan Sukowono Jember. Namun, ternyata luput dari perhatian pemerintah.

“Pemerintah harus hadir, di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan dan layak untuk dibantu. Ibu ini, sangat layak untuk dibantu,” terang Dosen IAIN Jember tersebut.

Edisi-Minggu-19-Januari-2020-bondowoso.jpg

Tentu, melalui dinas terkait yang memang bergerak di bidang kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu. “Ada Dinsos, Perkim dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Mansur menjelaskan, bantuan untuk nenek malang ini harus diprioritaskan.

 “Papan tidurnya rusak, gedeknya banyak yang bolong. Pokoknya jauh dari standar keamanan dan kesehatan sehingga harus segera dibantu,” tegasnya.

Mansur mengatakan, sengaja melihat langsung ke lokasi karena mendapat laporan dari masyarakat. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bondowoso ini, juga memberikan bantuan kepada nenek Sahut atau Ibu Slani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES