Indonesia Positif

Dosen FP UWG Malang Beberkan Solusi Meroketnya Harga Cabe

Jumat, 17 Januari 2020 - 07:57 | 35.34k
 Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS (kanan, batik) saat di dapur rekaman RRI MALANG. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS (kanan, batik) saat di dapur rekaman RRI MALANG. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Wakil Rektor l UWG Malang Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS menjadi salah satu narasumber dialog interaktif realitas di RRI Malang, Kamis (16/1).

Tema yang diangkat dalam dialog tersebut adalah Kenaikan Harga Cabe di Malang Raya

Dalam dialog, Sukamto menjelaskan melambungnya harga cabe diakibatkan penyakit pathek atau penyakit tajunan pada musim penghujan. 

"Pengaruh faktor alam yang tidak dapat dihindarkan ini berujung pada melonjaknya harga cabe di pasaran yang membuat resah konsumen," jelas pakar ilmu pangan ini.

Ia berpendapat bahwa solusi mengatasi permasalahan ini harus dilakukan secara komprehensif kolaboratif antara perguruan tinggi, pemerintah, petani dan masyarakat secara umum.

Salah satunya mengubah perilaku dan mindset petani dan masyarakat adalah alternatif solusi disamping upaya preventif yang lain. 

"Perlakuan pasca panen ketika produk berlimpah dengan membuat cabe kering atau olahan merupakan salah satu solusi. Upaya ini harus dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat tentang citra produk olahan," jelasnya.

Disamping itu, lanjut dosen Prodi Teknologi Hasil Pertanian FP UWG, masyarakat juga harus dididik mandiri dengan budidaya metode tambulampot di rumah masing-masing sehingga sebagian kebutuhan bahan pangan dapat terpenuhi secara swadaya.

Dialog lnteraktif Realitas yang juga menghadirkan Kasi Pengendalian dan Pengawasan Diskopindag Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari, SH, MHum. Ia menyarankan kepada masyarakat untuk mengubah perilaku mengkonsumsi produk pangan olahan cabe sebagaimana dilakukan oleh sebuah industri pangan olahan yang sudah begitu dikenal oleh masyarakat.

Senada dengan Eka, Sukamto mengatakan mengubah kebiasaan konsumsi memang bukan hal mudah, tetapi ini adalah salah satu cara agar kondisi yang tidak dapat dikendalikan secara internal tidak menjadi permasalahan dikemudian hari. 

"Mengubah perilaku sesuai dengan tuntutan eksternal adalah solusi yang paling tepat," tutup Guru Besar ke-3 produk Kampus Inovasi UWG Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES