Peristiwa Daerah

Polemik Gandrung Zombie Adalah Bukti Cinta Seniman dan Budayawan Banyuwangi

Sabtu, 18 Januari 2020 - 07:31 | 137.97k
Gandrung Zombie. (Foto: Istimewa)
Gandrung Zombie. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Polemik Gandrung Zombie adalah bukti cinta para seniman dan budayawan Banyuwangi. Khususnya pada tari Gandrung yang merupakan ikon Bumi Blambangan.

“Memang menuai perdebatan, tapi sisi positifnya, semua ini adalah bukti kecintaan para seniman dan budayawan Banyuwangi, terhadap tari Gandrung,” ucap Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), dr H Taufiq Hidayat, SpAnd, M Kes, Sabtu (18/1/2020).

Disebutkan, usai dilakukan pertemuan antara Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), panitia pentas seni makeup dan cosplay 'Ghost Mania Festival', seniman dan budayawan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Jumat kemarin (17/1/2020), kontroversi kemunculan foto Gandrung Zombie, telah menemui titik terang.

Perdebatan memang sempat memanas. Namun, setelah para seniman dan budayawan mendengar penjelasan pihak panitia, akhirnya semua bisa saling memahami dan memaafkan.

Polemik yang muncul, hanya karena kurangnya pemahaman dan ketidak tahuan dari panitia. Niatan yang ada hanya untuk berkreasi, terlebih dalam acara tersebut memang ada pelatihan make up bertema hantu.

“Panitia meminta maaf pada seniman dan budayawan, serta masyarakat Banyuwangi, jika yang mereka lakukan telah membuat tidak senang atau sakit hati atau marah, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” jelasnya.

Taufiq mengatakan, pihak panitia tidak ada niatan sengaja melecehkan ikon Banyuwangi itu.  Dalam acara tersebut, mereka hanya ingin belajar bagaimana tata cara make up untuk tema hantu.

Sementara itu, puluhan seniman dan budayawan Banyuwangi, berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Dan ketika akan dilakukan kegiatan yang sama, panitia diminta untuk berkoordinasi dengan DKB. Tujuannya agar apa yang ditampilkan tidak menyalahi pakem dan membuat masyarakat tersinggung.

“Kegiatan tersebut juga digelar lantaran ada niatan dari PARFI Pusat untuk membuat film di Banyuwangi, dengan tema-tema horror dan mistik,” ungkap dr Taufiq.

Pertemuan ini dihadiri sejumlah seniman dan budayawan senior Bumi Blambangan. Diantaranya, Begawan Cipto Roso, Sunar, dari Forum Silaturahmi Seniman dan Budayawan, mantan Ketua DKB, Samsudin Adlawi, dan lainnya. Keputusan finalnya, seluruh pihak saling memahami serta memaafkan dan polemik Gandrung Zombie, telah dianggap selesai.

Seperti diketahui, Gandrung Zombie, ini muncul dalam ajang pentas seni make up dan cosplay bertajuk 'Ghost Mania Festival' yang digelar di A & R Fashion store Banyuwangi pada hari Minggu, 12 Januari 2020 lalu. Yang merupakan rangkaian acara Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) award 2020 road show 10 kota. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES