Peristiwa Daerah

Kades di Banyuwangi Bahas Pengurus Askab, Panitia Muskab: Ini Menyalahi Mandat

Jumat, 17 Januari 2020 - 08:28 | 76.80k
Kades yang hadir dalam pertemuan yang diinisiasi oleh ketua Askab terpilih. (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Kades yang hadir dalam pertemuan yang diinisiasi oleh ketua Askab terpilih. (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pengurus Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) periode 2020-2025 sudah terbentuk. Namun, nama-nama pengurus di dalamnya belum bisa dipublikasikan.

"Iya sudah terbentuk pengurusnya, tapi belum bisa kami buka. Barangkali besok kami sampaikan karena masih ada revisi," kata Ketua Askab terpilih, Anton Sujarwo kepada TIMESIndonesia, Jumat (17/1/2020).

Menurut Kepala Desa (Kades) Aliyan, Kecamatan Rogojampi tersebut, para pengurus mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara Askab sudah selesai dibentuk sesuai arahan panitia.

"Komunikasi kita baik. Jadi panitia sudah menyerahkan kepada kita untuk segera membentuk pengurus," ucap Anton.

Anton mengatakan, pembentukan pengurus Askab tersebut melalui tim formatur dan melibatkan para perwakilan kades se-Banyuwangi.

Askab.jpg Kades Sumberarum yang sekaligus Ketua Panitia Muskab, Ali Nurfatoni (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

Salah satu peserta yang hadir, Kades Kebaman, Alif Burhanuddin saat dihubungi mengaku tidak banyak yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Namun dia irit bicara soal kepengurusan askab.

"Saya kebetulan jadi koordinator kecamatan. Para pengurus Askab yang dibentuk tadi membahas soal rencana pembangunan desa ke depan seperti apa, begitu," kata Alif yang merupakan kubu Anton Sujarwo.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Ketua Panitia Musyawarah Askab (Muskab), Ali Nurfatoni membantah soal pernyataan Ketua Askab terpilih, Anton Sujarwo soal arahan pembentukan para pengurus.

"Saya selaku panitia sama sekali belum pernah diajak komunikasi dengan ketua terpilih soal pertemuan atau pembentukan pengurus askab ini," terangnya, Jumat (17/1/2020).

Menurut Kades Sumberarum ini, pembentukan pengurus Askab tersebut dinilai mengabaikan kesepakatan mandat muskab.

"Mestinya ketua terpilih itu melakukan komunikasi dengan panitia untuk menyusun kepengurusan Askab. Ketua kan tidak mungkin bisa terpilih kalau tidak ada panitia," tutur Toni.

 Toni menambahlan, isunya para pengurus seperti Wakil, Sekretaris dan Bendahara Aksab sudah terbentuk tanpa melibatkan panitia sebagai tim formatur.

"Lha ini ada apa? Dalam kesepakatan panitia waktu itu dengan mekanisme yang ada, setelah terpilih baru membentuk tim formatur. Timnya terdiri dari ketua terpilih, panitia dan koordinator kecamatan, untuk membentuk kepengurusan," cetusnya.

Toni menganggap apa yang dilakukan oleh Anton berlebihan dan terlalu larut dalam euforia. Padahal tim formatur itu fungsinya bisa membantu proses kerja ketua terpilih dan para pengurus Askab selama satu periode kepengurusan.

"Saya tegaskan, kami sebagai panitia tidak gila jabatan. Hanya saja soal pembentukan kepengurusan ini tentu harus melalui mekanisme yang baik," terang Toni.

"Katanya dulu sebelum jadi ketua meminta doa restu kepada seluruh masyarakat, seluruh kades se Banyuwangi. Tapi hal-hal kecil atau strategis saja diabaikan. Gimana mau melanjutkan kepengurusan kalau seperti ini," imbuh Toni.

Sebelumnya, Ketua Askab terpilih Anton Sujarwo, bertemu dengan kandidat yang kalah, Riyono dalam kontestasi pemilihan Ketua Askab periode 2020-2025, di Secret Garden Jajag, pada Kamis (16/1/2020).

Selain silaturahmi, pertemuan yang diikuti sekitar 20-an kades wilayah selatan tersebut juga membentuk kepengurusan Askab. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES