Entertainment

Owner Pasukan Record 'Pamitan’ di Medsos, Bikin Galau Artis Hip Hop  

Senin, 16 Desember 2019 - 12:04 | 177.25k
 Wiesa Tamin Owner Pasukan Records dengan artis R n B cilik Kanya. (Foto: Istimewa)
Wiesa Tamin Owner Pasukan Records dengan artis R n B cilik Kanya. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Jagad musik Tanah Air, khususnya di ranah musik hip hop sepekan ini dibikin geger oleh postingan Wiesa Tamin, bos Pasukan Records di media sosial. 

Di akun Instagram @pasukanrec_, Wiesa mengungkapkan keputusannya mengundurkan diri dari perusahaan rekaman yang spesifik merilis musik-musik hip hop tersebut.  

“Saya Wiesa Tamin selaku pendiri Pasukan records (Label rekaman musik hiphop/r&b Indonesia) yang berdiri sejak 1999 menyatakan mengundurkan diri/menonaktifkan diri dari segala kegiatan label rekaman ini. 

Dan dengan dipublishnya surat pemberitahuan ini saya selaku pendiri memberi kuasa kepada saudara Rendy Liverinsiano atau Sonjah @sonjahreal untuk terus melanjutkan dan mengaktifkan perusahaan rekaman ini.”

Pernyataan Wiesa itu kontan bikin para artis yang bernaung di perusahaan rekaman asal Surabaya tersebut. Mereka khawatir eksistensi mereka di dunia musik RnB ini tidak tertangani dengan baik di tangan manajemen yang baru nantinya.  

Ketika dikonfirmasi, Wiesa Tamin mengakui bahwa dirinya ingin memberi jeda pada dirinya karena ada proyek besar yang sedang disiapkan. 

"Saya ingin fokus dan tak ingin salah melangkah, karena ini urusan serius demi masa depan industri hip hop juga,” tegasnya saat dikonfirmasi, Senin (16/12/2019).

Menurut pria bertato ini, Pasukan Records dalam proses kerjasama dengan perusahaan-perusahaan show bisnis nasional memiliki tujuan memperkuat jaringan.

“Goalnya adalah memperkuat jaringan dan industri RnB dari label-label asing yang masuk ke Indonesia,” imbuhnya.  

Langkah lain yang akan dilakukan Wiesa adalah merestruktur kembali tim produksi, promosi dan distribusi untuk kepentingan business development strategy Pasukan Records.

“Karena industri musik hari ini berubah begitu cepat dan proses trial & error masih dilakukan. Pasukan Records masih dijalankan dikarenakan masih berumur premature sejak dihidupkan kembalinya perusahan rekaman ini,” paparnya. 

Soal Sonjah, Wiesa menyatakan, sahabatnya itu dipercaya untuk mengambil peran di pucuk pimpinan Pasukan Records sementara di akhir tahun 2019 sampai awal 2020.

Tugasnya adalah untuk membenahi dan merapikan kembali sistem produksi Pasukan Records. 

“Kapasitas Sonjah sebagai salah satu A&R di Pasukan Records tahu betul karakter produktivitas artis-artis parsec,” cetus mantan fungsionaris Partai Golkar ini. 

Tak hanya itu. Wiesa juga menandaskan di tahun 2020 Pasukan Records akan mengaktifkan kembali Partist.id divisi promotor event/festival musik hiphop/R&B.

Kurang Maksimal

Mantan politikus muda ini menambahkan pula bahwa di tahun 2019 sudah sekitar selusin artis baru yang dikontrak oleh Pasukan Records. 

“Untuk konsistensi sebuah label rekaman hip hop/RnB terlama di Indonesia, waktu setahun sejak resureksinya di awal tahun 2019 dirasa masih kurang maksimal dan perlu banyak pembenahan yang dipersiapkan untuk tahun 2020,” kata Wiesa. 

Segala upaya dilakukan Founder Pasukan Records dalam waktu sangat singkat karena di tahun 2020 dapat kesempatan membuka kantor cabang di Jakarta guna mempermudah konektivitas record label hiphop/RnB pertama di Indonesia ini. 

“Saya sadar kembalinya Pasukan Records ke industri musik independent khususnya hiphop/RnB tetap sebagai pioneer, tapi belum menjadi yang terbaik,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES