Peristiwa Daerah

Idap Penyakit Polio dan Leukimia, Kakak dan Adik di Tuban Butuh Uluran Tangan

Jumat, 13 Desember 2019 - 18:11 | 193.61k
Intan Auliana Rahmadhani (8) siswa SDN 1 Talangkembar, Tuban, didiagnosa atau terdiagnosa leukimia, Jumat, (12/12/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMESIndonesia)
Intan Auliana Rahmadhani (8) siswa SDN 1 Talangkembar, Tuban, didiagnosa atau terdiagnosa leukimia, Jumat, (12/12/2019). (Foto: Ahmad Istihar/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Cobaan berat dialami pasangan suami - istri asal Tuban, Jawa Timur, Darmuji (50) tahun dan Watini (40) tahun. Dua buah hatinya terkena penyakit polio dan leukimia. Anak pertamanya, Shofiul Huda (17) tahun menderita polio sehingga lumpuh permanen sejak lahir. Sedangkan, adiknya, Intan Auliana Rahmadhani (8) tahun yang baru sekolah di SDN 1 Talangkembar Montong Tuban terkena leukimia atau penyakit kanker darah.

Darmuji, warga Dusun Topar, Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Tuban bercerita, Huda mengalami kelumpuhan sejak masih bayi. Hingga usia 17 tahun, Huda bahkan tidak bisa bicara. Tangan dan kakinya juga mengecil karena kurang nutrisi dan gerak.  Keterbatasan ekonomi membuat Darmuji dan Watini tidak bisa memberi perawatan medis maksimal kepada Huda. Pasangan yang bekerja sebagai buruh tani ini, secara bergantian merawat remaja malang ini.

"Sejak lahir sudah diam seperti ini," ucap Darmuji, Jumat (13/12/2019).

Keterbatasan ekonomi juga membuat Huda tidak mendapat pasokan gizi dan nutrisi yang cukup. Sehari-hari, Huda lebih banyak makan nasi bubur dan sesekali susu .

"Sudah 17 tahun membopong dan gendong bergantian dengan famili seperti ini. Yaa, bergantian menjaganya dengan saya," sambung neneknya, Supingah (60) tahun saat menemani Darmuji di rumahnya. "Sebab, dia hanya bisa berbaring telentang. Kadang kalau rewel sulit tidur digendong." .

Cobaan Darmuji dan Watini tak cukup di situ. Kini, anak kedua, Intan Auliana Rahmadhani (8) tahun, terdiagnosa penyakit kanker darah (leukemia) yang mengharuskannya dirawat intensif di rumah sakit Dr Soetomo Surabaya.

"Sudah dua puluh dua hari mendapatkan perawatan mulai puskesmas, rumah sakit Tuban. Sekarang, di Karangmenjangan (Rs Soetomo) Surabaya," kata Darmuji

Intan diketahui terkena leukemia sekitar satu bulan lau. Ketika itu, Intan diantarkan teman - temanya pulang ke rumah karena kondisi tubuhnya lemas. Sebelumya, Intan memang sering sakit demam dan pernah mendapat perawatan jalan puskesmas setempat.

"Anaknya punya sakit benjolan di bagian leher. Mungkin membuatnya sakit kadang panas, kadang dingin. Saya kira sakitnya biasa. Kemudian, kembali sekolah seperti biasa. Namun. Kondisi tubuhnya kian drop dan kami bawa ke puskesmas," ceritanya, Roany, bibi Intan.

Seiring menurunnya kondisi kesehatan Intan yang menurun, muncul benjolan di bagian leher Intan. Benjolan ini semakin membesar dan Intan semakin sering demam terlebih jika obat dari puskesmas habis. Oleh puskesmas, Intan dirujuk ke rumah sakit umum Kabupaten Tuban.

"Intan kemudian disuruh rujuk ke Rs Karang Menjangan (RSUD dr Soetomo) Surabaya. Karena, ada gejala leukemia," ucapnya.

Saat ini, Intan mendapatkan perawatan di ruang Bona satu RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Kondisi Intan sudah mendingan sehat, ia sekarang dirawat inap dan didampingi ibu dan neneknya disana," imbuhnya

Sementara itu di rumah, ayahnya Darmuji dan neneknya, Supingah mendampingi putra pertamanya, Huda yang memang tidak bisa beraktivitas apapun selain tidur terlentang.

"Ini cobaan berat keluarga kami selama ini," papar Darmuji dengan nada pasrah.

Darmuji berharap ada pihak membantu meringankan dan membantu kesembuhan kedua anaknya yang terkena polio dan leukimia. Karena dirinya juga khawatir meski sudah menggunakan dan mendapatkan kartu jaminan kesehatan, hal tersebut belum cukup untuk membuat kedua buah hatinya sembuh. "Saya pengen putri kami sembuh. Walaupun putra kami juga seperti ini kondisinya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES