Kesehatan

Anak Suka Makan Junk Food, Waspadai Dampak Buruknya

Jumat, 13 Desember 2019 - 06:20 | 240.89k
ILUSTRASI - Anak Suka Makan Junk Food. (FOTO: Shutterstock)
ILUSTRASI - Anak Suka Makan Junk Food. (FOTO: Shutterstock)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Makanan cepat saji atau junk food sering menjadi solusi untuk mengatasi masalah nafsu makan anak. Padahal, junk food termasuk makanan yang minim gizi. Bahkan, junk food bisa menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan anak.

Dilansir dari Klik Dokter, berikut ini dampak sering makan junk food untuk kesehatan anak.

1. Berat badan berlebih

Kandungan gula dan garam yang tinggi pada junk food dapat meningkatkan risiko obesitas atau berat badan di atas normal.

2. Diabetes tipe 2

Makanan cepat saji, terutama minuman manis dalam kemasan kaleng, juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini karena minuman tersebut mengandung pemanis buatan yang tinggi, yang bisa mengganggu fungsi insulin di dalam tubuh.

Insulin dibutuhkan untuk mengelola gula darah. Apabila fungsi insulin terganggu, tubuh tidak bisa mengelola gula darah menjadi energi. Alhasil, gula darah akan terus menumpuk dan mengganggu fungsi organ-organ penting. Ini adalah awal mula terjadinya penyakit diabetes tipe 2.

3. Penyakit jantung dan stroke

Ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, pemanis buatan yang umumnya ada pada makanan cepat saji juga bisa mengganggu hormon lapar di dalam tubuh. Ini membuat anak ingin makan secara terus-menerus.

Pola makan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh. Semakin banyak lemak yang menumpuk, risiko terjadinya kolesterol tinggi akan semakin meningkat. Ujung dari masalah ini adalah penyakit jantung dan stroke.

Edisi-Minggu-15-Desember-2019-junk-food.jpg

4. Kebutaan

Anak yang sering makan junk food bahkan bisa mengalami gangguan penglihatan yang berujung pada kebutaan. Seperti dikutip dari Klik Dokter, junk food secara perlahan mampu memengaruhi sistem jaringan tubuh, termasuk saraf mata anak.

Seperti telah disinggung sebelumnya, jenis makanan ini tidak memberikan asupan vitamin dan mineral yang cukup. Sebagai akibatnya, tubuh tidak akan bekerja dengan optimal. Jika kondisi ini terjadi pada mata, kehilangan penglihatan atau buta bisa saja terjadi.

5. Prestasi di sekolah rendah

Tahukah Anda bahwa keseringan makan junk food bisa menurunkan fungsi kognitif anak? Efek ini ada karena makanan cepat saji tidak bisa memasok gizi yang cukup untuk dijadikan otak untuk berkembang.

Atas dasar itu, anak yang sering makan junk food cenderung memiliki prestasi yang lebih rendah di sekolah.

Konsumsi junk food tidak membawa keuntungan selain membuat perut kenyang. Dengan harga yang relatif mahal, makanan ini bahkan bisa menyebabkan gangguan perkembangan dan kesehatan anak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES