Indonesia Positif

Peringati Hari HAM, FH UWG Malang Gelar Diskusi

Kamis, 12 Desember 2019 - 13:01 | 35.77k
Mahasiswa FH dihalaman kampus III sedang berdiskusi, didampingi dosen pembimbing (Wakil Dekan FH, Dr. Lukman Hakim, SH.,MHum)
Mahasiswa FH dihalaman kampus III sedang berdiskusi, didampingi dosen pembimbing (Wakil Dekan FH, Dr. Lukman Hakim, SH.,MHum)

TIMESINDONESIA, MALANG – Korupsi berkolerasi dengan perampasan HAM. Hal itu diungkapkan Adithya Tri Firmansyah R, Gubernur BEM FH UWG Malang, yang disampaikan pada saat pemutaran film One Second, film yang pernah diputar dalam Anti Corruption Film Festival (ACFEST) 2018.

Forum Diskusi Hukum yang digelar pada Selasa 10 Desember 2019 di Teras FH UWG ini adalah bagian dari peringatan Hari Anti Korupsi dan Hak Asasi Manusia. Mengangkat tema seksi Menyoal Korupsi dan Perampasan Hak Asasi Manusia, pemutaran film ini diharapkan mampu memberikan pesan-pesan anti korupsi.

Menghadirkan pemantik milenial dari kampus tetangga, Muhammad Revy Maghriza, Presiden BEM FIA-UB dan Muhammad Ichsan Hasanuddin, Gubernur BEM FH-UMM, Adit yang juga sebagai salah satu pemantik internal berharap mahasiswa mampu berkontribusi mencegah terjadinya korupsi di lingkungan sekitarnya.

Revy berpendapat bahwa korupsi adalah perbuatan curang (corrumpere) yang dilakukan oleh pejabat publik karena kewenangan yang dimiliki, yang dilakukan dengan cara monopoli tanpa akuntabilitas atau pertanggungjawaban. Ditambahkan oleh  Ichsan bahwa korupsi selalu berafiliasi pada kepentingan politis.

"Biasanya ini didukung oleh sistem yang salah satunya adalah ketidakefektifan hukum yang berlaku. Pendekatan teori Lawrance MC Friedman, efektifitas berlakunya hukum dipengaruhi oleh struktur aparat penegak hukum, substansi regulasi yang represif dan budaya hukum masyarakat," tegasnya. Hal-hal inilah yang menurut Ichsan membuat korupsi di Indonesia sulit diberantas.

Sebagai satu-satunya pemantik internal, Adit mengemukakan bahwa Indonesia memiliki paradigma Welfarestate, yaitu negara kesejahteraan. Menurut paradigma ini pejabat publik atau penguasa harus mampu merepresentasikan keinginan rakyatnya

"Korupsi berkorelasi dengan perampasan HAM yang memiliki efek domino pada segala bidang, ekonomi, sosial dan budaya. Karena korupsi, negara gagal memberikan kesejahteraan kepada masyarakatnya. Pemberantasan korupsi membutuhkan sinergi semua elemen termasuk mahasiswa. Kita punya peran penting untuk memerangi korupsi yang berimpact pada perampasan HAM," tambah Adit.

Diskusi yang dipandu oleh Gunas Sekar Arum, ini diikuti oleh mahasiswa FH UWG Malang  dan perwakilan mahasiswa FH UB dan FH UMM. Digelar santai dengan konsep lesehan, diharapkan diskusi ini mampu menjadi refleksi bagi para generasi muda, khususnya mahasiswa.

"Korupsi dan pelanggaran HAM terjadi setiap waktu dalam kehidupan kita. Sebagai generasi penerus, kita harus mampu mengaktualkan mental yang berintegritas," kata Gunas menutup diskusi FH UWG Malang malam itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES