Wisata

Obyek Wisata di Yogyakarta Mampu Dongkrak Perekonomian Warga

Jumat, 13 Desember 2019 - 02:20 | 77.19k
Obyek wisata Watu Sewu di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo, Bantul. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Obyek wisata Watu Sewu di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo, Bantul. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Anggota Komisi B DPRD DI Yogyakarta, Suharwanto mengatakan, keberadaan berbagai obyek wisata di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo, Bantul telah mengangkat perekonomian warga setempat.

Seperti, keberadaan obyek wisata Watu Sewu. Obyek wisata ini telah banyak dikunjungi wisatawan sehingga berpengaruh terhadap pendapatan warga setempat.

“Keberadaan obyek wisata tersebut terasa sangat membantu dan saat ini angka kemiskinan DIY berada di peringkat 8 nasional dengan kisaran 11,7 persen dalam skala nasional 9 persen , dan salah satu penyumbang ya ialah berkembangnya sektor pariwisata terutama bertumbuhnya destinasi wisata alam yang ada di Yogyakarta,” terang Suharwanto ketika melakukan kunjungan ke Desa Mangunan, Rabu (11/12/2019).

Sebagai anggota dewan, ia mengaku akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan obyek wisata. Sehingga, akan menjadi roda  penggerak perekonomian daerah.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, pihaknya terus berupaya membangun jaringan untuk peningkatan kualitas kepariwisataan DIY

“Kami juga banyak menggandeng berbagai praktisi dan asosiasi di bidang kepariwisataan untuk meningkatkan layanan kepariwisataan,” jelas Singgih.

Selain itu, Dinas Pariwisata DIY telah mengucurkan sebesar Rp 5,7 miliar untuk kawasan wisata di daerah Mangunan, Dlingo melalui koperasi yang dibentuk oleh warga setempat.

“Kami memiliki konsep Community Base Tourism yang benar-benar melibatkan masyarakat sebagai bagian penting dalam mengembangkan destinasi wisata yang ada, dan konsep bagi hasil juga di terapkan. Bahkan pihak pemerintah telah mencatatkan pendapatan Rp 2,3 miliar dari konsep bagi hasil dengan pihak pengelola kawasan wisata yang ada Mangunan,” papar Singgih.

Singgih menerangkan, kawasan hutan merupakan wewenang pihak Pemda DIY. Selanjutnya dikerjasamakan dengan penduduk sekitar untuk mengelolanya menjadi kawasan wisata melalui koperasi yang bernama Notowono.

Ari Purwanto yang merupakan pengelola obyek wisata Sewu Watu Songgolangit Mangunan menyampaikan berterimakasih kepada pemerintah yang banyak membantu dalam mengembangkan obyek wisata ini.

“Dahulu kami bekerja sebagai petani hutan dan sekarang kami berhasil mengubah lahan  yang kurang produktif menjadi sebuah kawasan yang menjadi tujuan wisata. Banyak masyarakat sekitar yang saat ini terbantu kesejahteraannya dengan ikut mengelola kawasan wisata. Kontur alam bebatuan di berdayakan menjadi  kawasan wisata yang menarik oleh masyarakat dan hasilnya memuaskan,” terang Ari.

Menurutnya, pada tahun 2017 pihaknya telah mampu memberi setoran sebesar Rp 317 juta kepada Pemda DIY dan di tahun 2018 sebesar Rp 400 jutaan .

“Semoga selalu meningkat seiring meningkatnya pula layanan wisata yang diberikan saat ini. Selain menawarkan spot foto yang menarik juga dikembangkan konsep camping glamour yang sedang digarap. Selain itu juga sedang di kembangkan berbagai atraksi budaya yang diharapkan mampu untuk membuat wisatawan tinggal lebih lama,” papar Ari, pengelola obyek wisata Sewu Watu Songgolangit, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES