Parade Gendang Beleq Ramaikan Perang Topat 2019 di Pulau Lombok
TIMESINDONESIA, LOMBOK BARAT – Acara puncak Perang Topat 2019 secara resmi dibuka oleh Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid. Kegiatan itu juga disemarakkan dengan parade Gendang Beleq dari sanggar-sanggar seni yang ada di Pulau Lombok.
Gendang Beleg merupakan alat musik tradisional asli Suku Sasak, Nusa Tenggara Barat yang dimainkan secara berkelompok.
Ketua Panitia Perang Topat 2019, Gunawan menyatakan, maksud dan tujuan diadakannya acara Perang Topat ini adalah untuk melestarikan warisan budaya, menjaga kerukunan umat beragama dan merajut toleransi.
"Acara ini merupakan wujud nyata perdamaian dari Lingsar, Lombok Barat untuk Indonesia bahkan dunia. Karena dalam kebersamaan menjadi ajang untuk menjalin tali silaturahmi," kata Gunawan, di Lombok Barat, Rabu (11/12/2019).
Ia mengatakan, tradisi Perang Topat juga merupakan suatu upacara yang mencerminkan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas karunia yang telah diberikan dalam bentuk kesuburan tanah, cucuran air hujan dan hasil pertanian yang melimpah.
"Sesaat lagi kita akan menyaksikan acara puncak Perang Topat. Saya berharap acara ini dapat dilakukan dengan suka cita dalam harmoni kebersamaan," kata Gunawan.
Sebagai informasi, selain parade Gendang Beleq, acara puncak Perang Topat 2019 itu juga diramaikan dengan berbagai kesenian trasional dari Pulau Lombok, diantaranya tari Perang Topat hingga sendratari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Mataram |