Pendidikan

Mendikbud RI Nadiem Makarim Pastikan UN Diakhiri pada 2020

Rabu, 11 Desember 2019 - 15:38 | 156.18k
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI) Nadiem Makarim (FOTO: antaranews/Bayu Prasetyo)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI) Nadiem Makarim (FOTO: antaranews/Bayu Prasetyo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud RI) Nadiem Makarim memastikan tahun 2020 mendatang adalah yang terakhir Ujian Nasional (UN) dilaksanakan dengan sistem saat ini, dan digantikan sistem baru mulai 2021.

Hal itu ditegaskan Nadiem jelas Nadiem dalam pemaparan program 'Merdeka Belajar' di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019). 

 "Pada 2020 UN akan dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. Tapi, itu adalah UN terakhir (untuk metode) yang seperti sekarang dilaksanakan," ujar Nadiem

Nadiem menyebut alasan penggantian sistem UN itu didasari survei dan diskusi dengan orang tua, guru hingga kepala sekolah. Dari diskusi itu disimpulkan jika materi UN terlalu padat sehingga fokusnya mengajarkan dan menghafal materi, bukan menguji kompetensi.
 
 Selain itu, UN selama ini kerap dianggap sebagai beban yang memberatkan siswa, orang tua dan juga guru. "Padahal, maksudnya UN adalah untuk penilaian sistem pendidikan, yakni sekolahnya, geografi maupun sistem pendidikannya secara nasional," papar Nadiem.

Sebagai gantinya, mulai 2021, UN akan diganti assessment (penilaian) kompetensi minimum dan survei karakter. Menurut Nadiem, enilaian kompetensi minimum nantinya bukan berdasarkan mata pelajaran lagi, namun merujuk pada dua aspek, yakni literasi dan numerasi.

Edisi-Rabu-11-Desember-2019-nadiem.jpg

Nadiem menyebut literasi yang dimaksud bukan hanya kemampuan membaca, melainkan kemampuan menganalisa sesuatu bacaan, kemampuan mengerti atau memahami konsep di balik tulisan itu.  Sementara numerasi adalah kemampuan menganalisis angka-angka. 

"Nanti lebih ke penguasaan konten atau materi. Ini tetap berdasarkan kompetensi minimum dan kompetensi dasar yang diperlukan murid-murid untuk bisa belajar apa pun materinya," imbuh Nadiem.

Sedangkan survei karakter sendiri adalah pengamatan guru terhadap perilaku dan sikap peserta didik sesuai dengan Pancasila.

"Survei karakter ini akan menjadi tolok ukur untuk bisa memberikan umpan balik kepada sekolah-sekolah untuk melakukan perubahan yang akan menciptakan siswa-siswa yang lebih bahagia, dan juga lebih kuat asas Pancasila-nya di lingkungan sekolah," sambung Mendikbud RI, Nadiem Makarim memastikan UN digelar terakhir pada 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES