Serikat Pendaki Indonesia Dukung Penyelidikan Kasus HAM di Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Serikat Pendaki Indonesia Eka Ryan Orezha bertepatan dengan peringatan hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-Dunia, mendorong pemerintah agar terus tidak patah semangat untuk menyelesaikan tumpukan pekerjaan rumah terkait pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.

Menurut Ryan, peringatan HAM se - dunia ini setidaknya menjadi refleksi khusus bagi pemerintah agar segera menyelesaikan berbagai persoalan HAM yang selama ini menjadi tuntutan para generasi muda. 

"Di hari yang begitu penting ini, setidaknya sebagai generasi muda kita tidak apatis dengan keadaan. Para pendaki Indonesia harus punya peran dalam penyelesaian HAM ini. Setidaknya kita terus mendukung setiap orang ataupun pemerintah dan siapapun dia yang bertekat untuk memperjuangkan penyelesaian kasus HAM.  Karena kita juga manusia dan pelanggaran HAM itu tidak manusiawi," ujar Ryan kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Kemudian, Ryan menyebutkan enam nama pejuang HAM yang sampai saat ini setiap tahunya diperingati dan dikenang keberanian mereka dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil.

"Seperti Wiji Thukul dan lima aktivis lainnya. Kita dari enam aktivis itu sampai saat ini masih belum tuntas penanganannya. Menurut saya sangat penting jika kita terus suarakan dan mendukung pihak yang berwajib untuk menyelesaikan ini," lanjut Ryan.

Adapun lima nama pejuang HAM lain yang dimaksudkan Ketua Serikat Pendaki Indonesia ini adalah Munir Said Thalib, Salim Kancil, Marsinah, Jopi, dan Dortheys Hiyo Eluay. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement