Kopi TIMES Universitas Islam Malang

SDM Indonesia Harus Berjiwa Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0

Selasa, 10 Desember 2019 - 22:31 | 136.30k
Ahmad Zainuri, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
Ahmad Zainuri, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Sekarang dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dari dunia teknologi bisa kita lihat dan rasakan bagaimana Smartphone dan robot yang paling banyak manfaatnya bagi kita dan itu semua merupakan bentuk dari perkembangan teknologi dan di era sekarang masuk pada revolusi industri 4.0. Tapi ada sebagian orang yang tidak mengenal tentang revolusi industri 4.0 ini oleh karena itu, kita harus mengerti tentang apa itu revolusi industri dan pengaruh terhadap bangsa dan negara Indonesia, apalagi pemerintah sekarang gencar-gencarnya membahas mengenai revolusi industri 4.0.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Revolusi industri 4.0 (Four Point Zero) merupakan revolusi industri keempat. Dilihat dari sejarahnya dimulai tahun 1784 revolusi industri pertama muncul dengan memperkayakan air kekuatan uap untuk mekanisasi sistem produksi. Revolusi industri kedua yang dimulai tahun 1870 menggunakan daya listrik untuk melangsungkan produksi masal. Sedangkan revolusi industri ketiga yang dimulai tahun 1969 menggunakan kekuatan elektronik dan teknologi informasi untuk otomatisasi proses produksi. Sekarang dunia telah memasuki era baru yang revolusi industri keempat, di mana kekuatannya bertopang pada revolusi ketiga dan ditandai dengan bersatunya berbagai teknologi dimana industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia dan mesin data.

Revolusi industri 4.0 tidak dapat dipungkiri perannya di dalam kehidupan, salah satunya internet yang dulu hanya sebagai media informasi dan berkirim pesan singkat, namun seiring perkembangannya zaman internet menjelma menjadi internet untuk segalanya (internet of things) dan teknologi robot serta media untuk menjawab kebutuhan masyrakat.

Di era revolusi industri 4.0 bayak tenaga kerja yang digantikan oleh robot, menurut International Federation of Robotics menyebutkan bahwa pada tahun 2009 di Indonesia tingkat otomatisasi ialah sebesar 39 unit robot per 10 ribu pekerja. Dan itu seiring waktu akan mengalami pertumbuhan, tentunya perkembangan teknologi semakin pesat ini pastinya menguntungkan di dunia industri namun memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pasar tenaga kerja. Hal ini akan menyebabkan banyak perusahan melakukan PHK secara besar-besaran dan menyebabkan pengangguran semakin tinggi.

Pada tanggal 1 Maret 2015 sejak MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) diberlakukuan permintaan tenaga kerja semakin meningkat dengan kompetensi yang semakin tinggi, oleh karena itu setiap individu harus memiliki kompetensi yang baik dan dituntut untuk menguasai teknologi modern terutama teknoogi digital. Hal ini tidak jauh berbeda dengan revolusi industri 4.0 yang menuntut setiap individu harus memiliki kemampuan teknologi modern dan berinovasi, kreatif dan produktif melalui teknologi tersebut. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa integritas dan karakter itu sangat penting dalam segala aspek apapun.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Integritas merupakan salah satu atribut kunci yang harus dimiliki setiap pekerja. Sedangkan karakter adalah budi pekerti yang tumbuh dan tercermin dalam sikap, tingkah laku dan pola kerja seseorang yang akan membedakan satu dengan yang lainnya. Disaat persaingan global sangat ketat ini berbagai negara di dunia bahkan di Indonesia sendiri hanya melihat sisi penguaasan teknologi, padahal justru Pancasila dapat menjadi jawaban tentang kekhasan sumber daya manusia Indonesia. Artinya Pancasila menjadi jiwa bagi SDM Indonesia sehingga integritas dan karakternya mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Disisi lain Klaus Schwab dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution mengatakan bahwasanya adanya arus revolusi yang menggabungkan teknologi fisik, digital dan biologis yang berdampak pada semua disiplin ilmu dan pada akhirnya teknologi modern akan merevolusi cara kita menjalani hidup. Artinya itu akan berdampak di segala aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, walaupun teknologi digital semakin canggih jangan sampai merusak kehidupan kita, gunakanlah teknologi untuk sesuatu yng bermanfaat jangan gunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif. Bentuklah integritas dan karakter kita dengan pemahaman tentang Pancasila seperti yang diuraikan diatas agar kita tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri kita apalagi merugikan orang lain.

Dan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan hasil pemikiran yang di ambil dari sumber sejarah, kebudayaan, dan agama yang berbentuk dasar-dasar, azas dan sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia. Pada era-era teknologi digital inilah Pancasila mempunyai peran yang sangat penting bagi setiap pekerja karena Pancasila merupakan sumber etika dalam konsep dan pelaksanaan kerja profesionalitas sumber daya manusia yang menjadi ruh utama dalam perumusan kode etik profesi yang meliputi aspek etika, moral dan hukum. Oleh karena itu, dengan keunggulan integritas dan karakter Pancasila, SDM Indonesia akan memiliki kekhasan sebagai manusia yang mudah menyesuaikan diri terhadap teknologi. Dengan konsep tersebut SDM Indonesia akan bisa bersaing baik dalam negeri maupun luar negeri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Ahmad Zainuri, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES