Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Dunia Dengan Kecerdasan Buatan

Selasa, 10 Desember 2019 - 17:34 | 109.11k
Laili Wulandari, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
Laili Wulandari, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGArtificial Intellegence (Kecerdasan Buatan) dan Robotic telah menciptakan terobosan baru dalam kehidupan manusia. Di masa depan akan ditemui robot, truk otonom, hingga mesin pintar lainya. Teknologi berkembang dengan pesat satu dekade terkhir ini. Kita sudah memasuki zaman dimana teknologi baru muncul dalam hitungan bulan atau minggu. Sebagai pengguna, manusia diharuskan untuk beradaptasi dengan cepat jika tidak ingin ketinggalan zaman.

Kalau dulu kita menciptakan robot dengan manusia sebagai pengendali, sekarang kita membuat robot yang dikendalikan oleh AI (Artificial Intellegence). Robot AI mampu berpikir dan melakukan analisa, meski belum sekompleks cara berpikir yang dilakukan manusia. Kehadiran teknologi ini menimbulkan kekhawatiran akan masa depan pekerjaan manusia. Akankah tingkat pengangguran meningkat karena robot bisa menggantikan dalam pekerjaan manusia?

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Saat ini AI sudah banyak sekali diaplikasikan menjadi Produk. Pemanfaatan AI sudah membantu manusia memecahkan berbagai masalah  berat dan meningkatkan produktivitas di berbagai bidang seperti: Di dunia kesehatan, AI digunakan pada robot yang mengasistensi dokter. Contohnya AI sangat membantu dalam hal diagnosis medis dan analisis detak jantung. Selain itu, ada juga Children’s National Medical Center di Washington yang telah sukses menggunakan robot AI untuk membantu tindakan operasi ke pasien. Diperkirakan ada 90 startups yang mengembangkan AI di industri kesehatan ini.

Di dunia otomotif, perusahaan ternama yang terlibat dengan AI seperti Tesla, Google, Apple, telah melakukan penelitian mobil tanpa pengemudi. Beberapa ahli mengatakan bahwa kedepanya manusia akan terbiasa menggunakan kendaraan tanpa pengemudi. Di indsutri ekonomi dan keuangan, AI membantu di berbagai hal seperti investasi keuangan, pencatatan keuangan, jual beli saham, penipuan dan kriminalisasi di bank. Di dunia penerbangan, AI digunakan untuk mensimulasikan penerbangan sehinnga pilot bisa diasisteni dengan memberikan informasi pergerakan yang terbaik dengan memberikan informasi pergerakan yang terbaik, informasi keadaan udara dan tekanan, dan lain-lain.

Di dalam dunia pendidikan, tutor robot telah diperkenalkan di kelas untuk mengajar anak-anak mulai dari pelajaran biologi sampai ilmu komputer. Di bidang industri robot juga sering dijumpai untuk menggantikan manusia, terutama dalam pekerjaan yang repetitif (berulang-ulang). Di bidang IT sendiri, AI sudah sangat banyak membantu programmer dalam melakukan problem solving.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Meskipun terlihat sangat menguntungkan bagi manusia, ternyata AI dinilai sangat berpotensi untuk menghasilkan sesuatu yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya.  Potensi kerugian manusa akibat AI antra lain:

Eksistensi manusia bisa punah karena dominasi AI. Tidak seperti manusia, robot atau mesin AI tidak terikat pada hambatan biologis. Robot AI bisa saja mencari energi sendiri, dan mereka tidak perlu khawatir akan deteriorasi fisik seperti yang dialami manusia. AI bisa menjadi terlalu pintar, sehingga malah memperbudak manusia.

AI bisa meng-upgrade dan update dirinya sendiri, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mereka bisa memiliki kesadaran yang sama atau mendekati manusia. Perkembangan AI bisa terjadi di luar dugaan. Saat ini terjadi, AI akan menjadi sulit untuk dikontrol oleh manusia.

Kekhawatiran lain yang juga cukup besar adalah bagaimana AI nantinya akan menghilangkan lapangan kerja manusia. Bagaimana jika suatu hari nanti di sekolah sudah tidak ada lagi guru, tapi pengajarnya adalah robot. Pekerja konstruksi, pramusaji, dan banyak bidang pekerjaan lainnya yang akan digantikan oleh AI. Bahkan, tidak hanya pekerjaan tersebut, bidang pekerjaan yang sarat dengan estetika/bidang seni seperti musisi, komposer, penulis, desainer, dan lain-lain. Bisa saja nantinya diambil alih oleh AI.

Jadi perkembangan AI ini sangat perlu diawasi karena berpontensi merugikan manusia dikemudian hari. Dan dalam perkembangan teknologi yang terus menerus digencarkan oleh para ilmuan, kita sebagai manusia harus bijak dalam menggunakan berbagai teknologi dengan tidak berlebihan dan tidak memanjakan diri kita dengan teknologi yang semakin canggih serta dengan banyaknya alat yang canggih dalam membantu kegiatan sehari-hari, kita harus menyeimbangkan dengan kegiatan-kegiatan yang masih menggunakan cara tradisional atau masih menggunakan fisik agar fisik kita tidak kehilangan fungsinya sebagai makna hakikat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis Laili Wulandari, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES