Kesehatan

Dr Andrew, Dokter THT Ramah Anak Penggagas THT Terpadu Goes to School

Senin, 09 Desember 2019 - 16:49 | 444.96k
dr. Andrew Halim Sp. THT KL yang ramah anak. (foto: Istimewa)
dr. Andrew Halim Sp. THT KL yang ramah anak. (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kesan dokter THT yang menyeramkan serasa hilang ketika melihat wajah manis nan ramah dr. Andrew Halim Sp. THT KL. Kesukaannya pada anak-anak mengantarkan dirinya menjadi dokter THT yang luwes menghadapi pasien anak.

Dokter yang berpraktik di Klinik THT Terpadu, Jalan Cengkeh 63 Malang, atau Poli THT di Haven Light Clinic, Jalan Buring 29 Malang, Jawa Timur ini telah berkecimpung di dunia anak sejak masa SMP. Saat itu dirinya masih mengajar les musik di sekitar lingkungannya. 

"Saya telah menyukai dunia anak-anak sejak lama. Tapi sudah terlibat langsung setelah saya memberikan les musik. Ya ke anak kecil- kecilitu," papar lelaki yang lahir di Surabaya ini, Senin (9/12/2019).

Keramahan dalam menghadapi anak menurutnya sebagai cara untuk anak nyaman menghadapi dokter dan penyakit yang diidapnya. Menurutnya, apabila anak dipaksa menemui dokter ketika sedang tidak siap mental, maka akan melahirkan trauma di dalam pikirannya. Andre menegaskan percuma secara fisik sembuh namun mental anak mengalami trauma. 

"Kasihan anak yang trauma karena melihat dokter itu. Kan yang takut adalah psikisnya, jadi lebih sulit disembuhkan daripada fisik. Malah kalau nangis, rewel, atau sampai tantrum kan, selain kasihan anaknya juga saya jadi sulit memeriksanya," jelas Andrew.

Dalam menghadapi anak kecil, dr. Andrew memiliki berbagai cara unik. Dirinya selalu bertindak seakan-akan bermain agar anak kecil tidak takut. Contohnya adalah berpura-pura memeriksa orang tua sebelum memeriksa si anak.

"Iya, terus sambil bilang, 'Lhoo Mamanya nggak sakit, nah sekarang coba adeknya yang diperiksa' gitu. Mungkin awalnya dia akan ragu-ragu, tapi anak akan mulai percaya dan lebih tenang," jelasnya. 

dr. Andrew memiliki kepedulian terhadap Hari Anti Tuli tahun 2020. Oleh karena itu dirinya tidak pernah bosan untuk melaksanakan bakti sosial. Salah satunya dalam bentuk pemeriksaan kesehatan telinga untuk anak-anak usia sekolah. 

"Dengan memiliki pendengaran yang baik maka anak-anak usia sekolah bisa merasakan nyaman dan juga bisa meningkatkan taraf hidupnya," ucapnya, terkait dengan program klinik THT Terpadu Goes to School. Kegiatannya sudah menembus hingga Kota Batu.

Nantinya, program THT Terpadu Goes to School akan terus berjalan untuk membantu melahirkan generasi yang memiliki kualitas pendengaran yang baik. "Kan kalau kualitas pendengaran baik, bisa lebih nyaman bersekolah, menuntut ilmu, dan belajar, sehingga dia lebih bisa berkembang dan mengeksplore dunia," papar dr. Andrew.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES