Peristiwa Daerah

Festival Kuwung Banyuwangi, Implementasi Keberagaman Budaya Nusantara

Minggu, 08 Desember 2019 - 11:27 | 402.84k
Kemeriahan Festival Kuwung Banyuwangi 2019. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Kemeriahan Festival Kuwung Banyuwangi 2019. (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Parade seni dan budaya Festival Kuwung adalah salah satu acara festival tertua di Banyuwangi, Jawa Timur.

 Festival ini digelar untuk menampilkan beragam budaya Banyuwangi dalam sebuah parade seni budaya. Sesuai namanya Kuwung, yang artinya pelangi dalam bahasa setempat.

Festival Kuwung kali ini mengambil tema Gumelare Bumi Blambangan atau hamparan Bumi Blambangan, yang dihiasi berbagai atraksi rancak dan menakjubkan dari beberapa daerah di Indonesia.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa khasanah budaya nusantara sangat kaya dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, hal ini dibuktikan dengan parade kuwung Banyuwangi.

"Semua daerah punya potensi alam yang luar biasa tetapi daerah yang memiliki inovasi itu yang menjadi value yang lebih," kata Anas, Minggu (08/12/2019).

295731336c529d532d50c7209862d13a.jpg

Aneka kesenian lokal seperti tari Gandrung, Kuntulan, Jaranan Buto, Jakripah, Barong hingga Tari Bali disajikan secara apik memukau para penonton, selain itu juga kontingen dari berbagai daerah seperti tari Hudog dari Kalimantan Timur, 

Banyuwangi tidak akan khawatir dengan kelestarian seni budaya daerahnya karena para generasi mudanya memiliki kepedulian tinggi untuk melestarikannya, cetus Anas.

Festival Kuwung tahun ini mengangkat tema Gemelare Bumi Blambangan, yang artinya Gemilangnya Bumi Blambangan. Tema ini diaktualisasikan dengan pertunjukkan seni tradisi dari seluruh wilayah Banyuwangi.

2fc7b12f85cbc6b50a435e7c3376461a.jpg

Salah satunya menampilkan  legenda Gontang Gelintang, yakni tentang asal-usul Desa Gintangan. Selain menampilkan fragmen tari tentang asal usul desa, juga ditampilkan potensi Desa Gintangan sebagai sentra kerajinan bambu. Aneka kerajinan bambu ditampilkan dalam parade mobil yang unik.

Salah satu penari Prayoga Edi Pangestu (19) mahasiswa semester satu universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi mengungkapkan bahwa ia bersama teman-temannya mempersiapkan kuwung sejak lama.

"Kami membawakan kreasi aneka kesenian Banyuwangi yang kami kemas sedemikian rupa, dan kami latihan 1 bulanan lebih," ujar Yoga asal sendratari Kuwung Wetan.

4766e212521634ffd240b1d00254ceb1.jpg

Juga ada pertunjukkan menarik menampilkan agrowisata "Semriwing Kembang Kopi" yang diinspirasi dengan melimpahnya kekayaan kopi Banyuwangi. Banyuwangi sendiri merupakan salah satu penghasil kopi di Jawa Timur . Selain itu rintisan usaha kopi juga berkembang pesat hingga 100 UMKM pada 2018.

70056090a9ffd125f9792cc36b8333d8.jpg

Festival ini juga menghadirkan kesenian dari daerah lain. Antara lain Kabupaten Kediri, Kota Probolinggo, Kabupaten Jembrana, hingga penampilan hudoq dari Kalimantan Timur.  

Festival Kuwung ini turut dihadiri Sekretaris Utama LAN Reni Suzana, Kepala Bakorwil V Jember Tjahjo Widodo, dan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES