Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Merosotnya Nilai-Nilai Pancasila Pada Era Milenial

Jumat, 06 Desember 2019 - 18:39 | 284.09k
Izmy Emilda Elama Fernanda, Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
Izmy Emilda Elama Fernanda, Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGINDONESIA merupakan suatu negara yang berlandaskan kepada Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara pada saat ini dikhawatirkan semakin merosot nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Terbukti pada saat ini Indonesia di era milenial sudah banyak yang tidak memperdulikan Pancasila sebagai ideologi negara. Semakin berkembang pesatnya teknologi pada saat ini, generasi milenial pun semakin menjadi-jadi, mereka bahkan mulai tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Generasi milenial adalah sekumpulan masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi beserta masyarakat yang menggunakan sosial media, diantaranya seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Kebanyakan dari mereka ialah para remaja, tidak dapat dipungkiri remaja jaman sekarang tidak akan luput dari sosial media. Supaya dapat menggunakan sosial media tentu saja dengan menggunakan teknologi seperti Handphone. Semakin berkembangnya jaman, teknologi pun semakin canggih, penggunanya pun juga semakin meningkat. Bahkan anak di bawah umur pun banyak yang menggunakan handphone, hal ini dapat berdampak negatif untuk perkembangan hidupnya. Sebab hal negatif seperti pornografi sudah merajalela di sosial media.  Dengan sosial media memang kita dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan siapapun tanpa mengenal jarak. Namun hal ini juga berdampak negatif seperti nilai-nilai Pancasila yang semakin merosot dikehidupan masyarakat pada era milenial ini. Mereka cenderung hidup individu-individu tanpa memperdulikan sekitar mereka sehingga berkurangnya interaksi secara langsung agar mempererat hubungan dan saling tolong-menolong.

Pancasila dibuat sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup manusia. Seperti sila pertama Pancasila yaitu bahwa kita wajib mempunyai Tuhan yang dapat kita percayai dan yakini dengan menganut dan melaksanakan segala perintahnya sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing. Namun, generasi milenial saat ini sudah banyak yang melanggar peraturan atau mengabaikan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Mereka bahkan sampai lupa melaksanakan segala perintah-Nya akibat dari bermain sosial media ataupun juga game.

Sila kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap. Kita sebagai sesama manusia sudah seharusnya saling menghormati satu dengan yang lainnya dan menjaga sopan santun. Tetapi, semakin berjalannya waktu norma dan nilai dalam masyarakat semakin menurun. Banyak dari mereka pengguna sosial media tidak lagi saling menghormati dan menjaga kesopanan mereka terhadap sesama manusia, mereka tidak segan-segan saling menghina satu dengan yang lainnya bahkan ada yang melakukan cyber bullying atau kekerasan dunia maya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya kita menjaga persatuan Indonesia. Seperti semboyan kita Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sosial media seharusnya kita gunakan untuk hal yang positif seperti menjaga silaturrahmi dan komunikasi yang baik, tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya sehingga tidak menimbulkan sesuatu yang bersifat negatif dan juga memudahkan untuk saling tolong-menolong.

Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan permusyawaratan/perwakilan. Dalam sila keempat ini lebih cenderung terhadap para petinggi-petinggi di Indonesia agar selalu mendengarkan suara rakyat. Namun suara rakyat sekarang sering kali tidak diperdulikan bahkan mereka hanya memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. Mereka sebagai wakil rakyat seharusnya merakyat dan lebih peka terhadap apa yang terjadi di antara rakyat. Apalagi terhadap generasi milenial saat ini bukan hanya duduk bersantai menikmati hasil rakyat.

Sila kelima, sila terakhir ini yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rakyat memberontak terkadang merasa tidak adil terhadap dirinya, namun sebagian dari mereka memang benar-benar tidak perduli terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Sebagai makhluk sosial yang berbangsa dan bernegara tentu saja tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Kita seharusnya saling melengkapi untuk menutupi perbedaan-perbedaan di antara kita sehingga hidup dengan keselarasan, keseimbangan dan keserasian hak satu dengan yang lainnya, agar tercipta perdamaian dan keharmonisan sesama rakyat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai generasi milenial kita haruslah memanfaatkan teknologi dan sosial media untuk hal yang positif.

Kelima sila Pancasila diatas diharapkan agar kita selalu menerapkan nilai-nilai di dalamnya dengan selalu ta’at dan melaksanakan segala perintah Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Lalu menjaga dan melengkapi satu sama lain, mengesampingkan perbedaan di antara kita dan menjaga persatuan Indonesia. Sehingga Pancasila tetap dijadikan pandangan hidup sebagai rakyat Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia hidup makmur, sejahtera, sentosa dengan berdampingan bersama perkembangan teknologi untuk hal-hal yang positif.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Izmy Emilda Elama Fernanda, Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Islam Malang (Unisma)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES