Peristiwa Daerah

Dinsos Gresik Akan Tempeli Stiker 'Keluarga Miskin' ke Penerima Bantuan Sosial

Jumat, 06 Desember 2019 - 15:02 | 331.80k
Pemdes Sekapuk saat menempeli stiker bertuliskan 'Keluarga Miskin' di rumah keluarga penerima manfaat (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Pemdes Sekapuk saat menempeli stiker bertuliskan 'Keluarga Miskin' di rumah keluarga penerima manfaat (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Dinas Sosial Kabupaten Gresik (Dinsos Gresik) Jawa Timur akan memberlakukan pemberian stiker tertulis 'Keluarga Miskin' kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Namun hal tersebut akan dilakukan pada tahun 2020 mendatang.

Sebelumnya, Pemdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah berinisiatif menempeli stiker bertuliskan 'Keluarga Miskin' atau pra sejahtera, pemberlakukan kebijakan itu membuat belasan keluarga mengundurkan diri sebagai penerima bantuan pemerintah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Sentot Suproyohadi menuturkan jika pihaknya akan memberlakukan penempelan stiker ke keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Gresik Sehat (KGS).

"Kami juga apresiasi atas inisiatip Kepala Desa Sekapuk untuk menyadarkan warganya agar penerima bantuan sosial pemerintah tepat sasaran, dengan cara penempelan stiker keluarga miskin ke KPM. Dinsos akan mulai di tahun 2020 mendatang," katanya, Jumat (6/11/2019).

Sementara itu, Kordinator Program Keluarga Harapan Kabupaten Gresik Lestari Widodo menyebut pihaknya melalui petugas di tingkat kecamatan terus memantau perkembangan bantuan sehingga PKH yang diberikan pemerintah pusat tepat sasaran.

Dikatakan Widodo, memang seharusnya para KPM yang sudah mampu harus mengundurkan diri sehingga bisa diberikan kepada keluarga yang lebih membutuhkan bantuan.

"Melalui petugas kami, para pendamping PKH, juga rutin untuk memberikan edukasi pada para KPM. Sehingga, jika terdapat yang secara program, sosial ekonomi mampu. Kami harus merisigh atau mengraduasinya," ujarnya.

Dari data hingga saat ini ratusan PKM yang telah mundur dari penerima bantuan PKH. Dari angka itu yang mengajukan pengunduran diri mandiri sebanyak 73 KPM. Kemudian yang sudah mandiri sejahtera sebanyak 111 KPM.

Kemudian ada yang mundur dari penerima PKH secara alami karena penyebab seperti data ganda 38, Tidak memiliki komponen 265, pindah alamat diluar wilayah 8 dan tidak ditemukan 7. "Jadi jika ditotal ada kurang lebih 505 orang," ujar Koordinator PKH Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES