Pemerintahan

Pemkab Lamongan Bekali OPD Cara Branding di Era Digital

Rabu, 04 Desember 2019 - 17:19 | 26.55k
Dosen Ilmu Komunikasi UMM, Jamrozi (berdiri), memberikan materi dalam Workshop Media Publik dengan tema, Lamongan Dalam Kepungan Digitalisasi, di Aula Dinas Kesehatan Lamongan, Rabu (4/12/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Dosen Ilmu Komunikasi UMM, Jamrozi (berdiri), memberikan materi dalam Workshop Media Publik dengan tema, Lamongan Dalam Kepungan Digitalisasi, di Aula Dinas Kesehatan Lamongan, Rabu (4/12/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat dirasa belum mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Lamongan, Jawa Timur, dalam mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki. 

Bahkan berbagai aplikasi yang selama ini sudah dimiliki oleh masing-masing OPD juga belum dimanfaatkan secara optimal.

"Banyak OPD tidak menginformasikan kegiatan OPD-nya masing- masing," kata Asisten Administrasi Umum, Pemkab Lamongan, Sujarwo, mewakili Bupati Lamongan, saat membuka Workshop Media Publik dengan tema "Lamongan dalam Kepungan Digitalisasi" yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lamongan, di Aula Dinas Kesehatan Lamongan, Rabu (4/12/2019).

Padahal dikatakan Sujarwo, branding yang dilakukan secara digital memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan suatu daerah.

"Dan informasi atau branding itu akan menentukan Lamongan ke depan," tuturnya.

Sujarwo mencontohkan bagaimana pesatnya perkembangan Kabupaten Banyuwangi. Sujarwo menilai apa yang dialami Banyuwangi tersebut tak lepas dari kuatnya branding yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan termasuk semua OPD Banyuwangi.

"Sekarang Banyuwangi dikenal luas sebagai daerah yang punya potensi. Daerah Banyuwangi yang dulunya belum dikenal, tapi karena adanya branding menjadi terkenal. Banyuwangi menjadi daerah yang kini luar biasa," kata Sujarwo.

Dengan demikian, kata Sujarwo, branding tentang segala potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan harus semakin digencarkan, baik melalui media sosial maupun melalui aplikasi yang dimiliki masing-masing OPD bisa dioptimalkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik.

"Kunci kesuksesan suatu daerah salah satunya karena branding" ucap Sujarwo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Ahmad Edwin Anedi mengatakan, minimnya branding yang dilakukan di kalangan OPD lebih dikarenakan keterbatasan kemampuan.

"Jadi belum memiliki kemampuan itu," kata Edwin.

Untuk itu, Edwin menjelaskan, dalam workshop tersebut perwakilan OPD diberikan bekal bagaimana cara melakukan branding yang baik dengan memanfaatkan teknologi.

"Agar OPD tahu etikanya, bagaimana membuat tulisan yang baik itu bagaimana. Lamongan memiliki sangat banyak potensi, mulai dari WBL, Makam Sunan Drajat, dan masih banyak lagi, jadi dalam branding itu harus ada narasi yang menjelaskan tentang objek yang ingin dipromosikan," tuturnya.

Menurut Edwin, mempopulerkan atau membranding suatu daerah dalam konteks digital merupakan cara yang efektif.

"Karena dalam konteks digital ini orang akan secara langsung melihat potensi-potensi Lamongan dan harapannya adalah orang bisa tertarik untuk datang ke Lamongan," kata Edwin.

Dalam Workshop Media Publik dengan tema, Lamongan Dalam Kepungan Digitalisasi tersebut, Dinas Kominfo Pemkab Lamongan menghadirkan dua nara sumber, M Ziaelfikar Albaba dan Jamrozi, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES