Peristiwa Daerah

Wabup Jember Kunjungi Dua Rumah Duka Guru SMPN 1 Sumberbaru yang Meninggal

Selasa, 03 Desember 2019 - 21:40 | 98.45k
Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief (ketiga dari kanan) saat berjumpa keluarga Sri Muasih, guru SMPN 1 Sumberbaru yang jadi korban kecelakaan Tol Probolinggo, Selasa (3/12/2019). (Foto: Humas Pemkab Jember for TIMES INDONESIA)
Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief (ketiga dari kanan) saat berjumpa keluarga Sri Muasih, guru SMPN 1 Sumberbaru yang jadi korban kecelakaan Tol Probolinggo, Selasa (3/12/2019). (Foto: Humas Pemkab Jember for TIMES INDONESIA)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Dunia pendidikan Jember kembali dirundung duka. Seorang guru SMPN 1 Sumberbaru atas nama Sri Muasih menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (1/12/2019).

Sri merupakan salah satu penumpang minibus rombongan guru SMPN 1 Sumberbaru yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Probolinggo beberapa waktu lalu. Sebelum Sri, korban meninggal lainnya dalam insiden tersebut yakni Dwi Puji.

Menyusul kabar meninggalnya dua orang guru korban kecelakaan tersebut, Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief, bertakziyah ke rumah duka, Selasa (3/12/2019).

Muqit didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Jember Edy Budi Susilo dan Kepala PT Taspen Jember Kamiso.

Pertama, Muqit takziyah ke rumah duka Sri Muasih yang tinggal di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru, Jember.

Dilanjutkan mengunjungi rumah duka Dwi Puji di Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang.

“Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan atas berpulangnya almarhumah,” kata Muqit.

Dia juga menyampaikan hak-haknya dari kedua guru itu dari PT Taspen. Yakni dana asuransi kematian untuk ahli waris Sri Muasih sebesar lebih Rp 135 juta. Juga untuk ahli waris Dwi Puji sebesar lebih Rp 125 juta.

Dana itu termasuk hak beasiswa pendidikan untuk anak-anak korban.

“Dunia pendidikan telah kehilangan sosok guru, maka diharapkan putra-putri almarhumah jangan sampai ada yang putus pendidikannya,” harap Muqit.

Dia juga berpesan agar keluarga kedua yang ditinggalkan untuk tetap menjaga kerukunan.

“Insyaallah, jika keluarga dan anak-anaknya rukun, almarhumah bisa bahagia di alam sana,” ujarnya.

Kecelakaan yang menimpa rombongan para guru, menurut Muqit, harus menjadi pelajaran. Saat ini infrastruktur jalan telah memadai hingga membantu perjalanan.

Namun, hendaknya pengemudi tetap berhati-hati. “Agar sopir tidak mengantuk. Usahakan istirahat di rest area jika dirasa mengantuk dan kendaraan harus dicek keamanannya,” pesannya.

Sementara itu, Ali Nur Alim, guru SMPN 1 Sumberbaru dan rekan korban yang juga ikut dalam rombongan, mengaku mengenal kedua guru itu sudah lama.

“Almarhumah Sri Muasih orangnya sangat disiplin dan memiliki etos kerja yang bagus,” katanya.

“Yang dapat dicontoh almarhumah yakni mengelola keuangan dengan baik, karena memang guru akuntansi,” imbuhnya.

Kedua korban meninggal merupakan guru SMPN 1 Sumberbaru yang kecelakaan di Tol Probolinggo bersama rombongan saat menghadiri kegiatan Hari Guru Nasional (HGN) di Surabaya, beberapa waktu lalu. Keduanya sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, takdir berkata lain. Keduanya akhirnya meninggal dunia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES