Peristiwa Daerah

Dianggap Hina Nabi Muhammad, Begini Klarifikasi Gus Muwafiq

Selasa, 03 Desember 2019 - 14:26 | 223.95k
Penceramah asal Yogyakarta, Gus Muwafiq. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Penceramah asal Yogyakarta, Gus Muwafiq. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendakwah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq mengklarifikasi soal isi ceramahnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Gus Muwafiq menegaskan bahwa ia sangat mencintai Rasulullah SAW. Ia juga berterima kasih dan merasa senang hati telah diingatkan oleh kaum muslimin yang sama-sama mencintai Rasulullah SAW. 

Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik itu, Gus Muwafiq juga menyampaikan maaf kepada seluruh kaum muslimin. 

Berikut pernyataan Gus Muwafiq melalui video yang diterima TIMES Indonesia. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah? 

Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya.

Lantas kemudian terkait dengan kalimat 'rembes', 'rembes' itu dalam bahasa Jawa artinya punya 'umbel', tidak ada lain, bahasa saya 'rembes' itu umbelan itu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya. 

Sekarang alhamdulillah saya diingatkan, terima kasih, dan demi Allah tidak ada sedikut pun saya menghina Rasulullah. Saya dari kecil dididik untuk menghargai Rasulullah. Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan, kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah nggak tahu jawabannya, karena mereka sudah nggak percaya dengan jawaban-jawaban kita.
 
Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina. Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Pertanyaan tersebut telah menyebar luas di media sosial. Gus Muwafiq telah memberi klarifikasi atas isi ceramahnya yang dipotong dan disebar di media sosial sehingga dianggap menghina Nabi Muhammad. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES