Hujan Mulai Turun, BPBD Bantul Tetap Lakukan Droping Air
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul (BPBD Bantul), Dwi Daryanto menyatakan pihaknya masih akan melakukan droping air bersih meski beberapa hari telah hujan.
Pernyataan ini disampaikan Dwi di sela-sela acara penetapan Desa Temuwuh Dlingo sebagai Desa Tangguh Bencana di lapangan desa setempat, Senin (2/12/2019).
Dwi memastikan, saat ini beberapa wilayah justru sedang berada pada puncak musim kemarau. Hal itu ditandai dengan keringnya mata air seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Dlingo, Desa Srimartani Kecamatan Piyungan dan Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Pandak, Kecamatan Kasihan dan Kecamatan Pajangan.
“Kecamatan-Kecamatan tersebut masih membutuhkan droping air bersih. Khususnya wilayah Srimartani krisis air bersih disebabkan karena putusnya saluran air bersih dari wilayah Sleman,” terang Dwi.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di beberapa wilayah tersebut, BPBD Bantul sudah mengajukan tambahan anggaran Rp 40 juta melalui pos anggaran dana tak terduga. Sebab, anggaran sebelumnya sebesar Rp 150 juta sudah habis.
Dwi memastikan Pemkab Bantul belum mencabut status darurat kekeringan, sampai hujan turun dengan frekuensi yang lebih tinggi. Selain prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang mundurnya prakiraan awal datangnya musim hujan.
“Dengan belum dicabutnya status tanggap darurat, maka BPBD Bantul dapat kembali mengajukan tambahan anggaran bila masih dibutuhkan untuk droping air,” jelas Dwi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |