Politik

Megawati Minta Arkeolog dan Sejarahwan Giat Teliti Sejarah Bangsa Indonesia

Senin, 02 Desember 2019 - 18:46 | 32.26k
Ketua Umum PDI Perjaungan, Megawati Soekarnoputri di acara Focus Group Discussion (FGD) PDI Perjuangan bertajuk
Ketua Umum PDI Perjaungan, Megawati Soekarnoputri di acara Focus Group Discussion (FGD) PDI Perjuangan bertajuk

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku, dirinya semakin ingin mengetahui perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak masih berbentuk kerajaan di Nusantara. Keinginan ini muncul setelah banyak melakukan kunjungan ke sejumlah negara dan berdialog dengan para pimpinan negara.

Megawati menyampaikan itu saat membuka dan memberikan sambutan di Focus Group Discussion (FGD) PDI Perjuangan bertajuk "Kajian Nusantara dan Jalur Rempah" di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro No. 58, Senin (2/12/2019).

Megawati didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP seperti: Djarot Saiful Hidajat, Rokhmin Dahuri, Nusyirwan Soedjono, Eriko Sotarduga dan Mindo Sianipar. Hadir juga beberapa anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Sejumlah arkeolog dan sejarawan yang hadir menjadi peserta FGD antara lain: Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan, yang merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Nasional bersama jajarannya, Asvi Warman Adam (Profesor Riset bidang Sejarah Politik LIPI), Bondan Kanumayoso (Lektor Universitas Indonesia), Daniel Dhakidae (Peneliti Senior Prisma) dan Bonnie Triyana (Sejarahwan).

Terinspirasi kemampuan negara lain mendokumentasikan sejarahnya, Megawati meminta para arkeolog dan sejarahwan untuk tertantang meneliti perkembangan sejarah bangsa Indonesia.

"Saya sewaktu menjabat Presiden RI meminta kepada Pemerintah Belanda agar benda-benda bersejarah dikembalikan ke Indonesia," papar Presiden ke-5 RI tersebut.

"Saya punya mimpi kita bisa menjaga flora dan fauna yang tidak ada di dunia barat. Kita harus mendata potensi kekayaan hayati dan budaya di seluruh Nusantara," tambah Megawati.

Dia pun menyampaikan bagaimana makanan Indonesia yang luar biasa. "Buku Mustika Rasa yang disusun Bung Karno pada 1967 menggambarkan kekayaan kuliner Nusantara," ucap Megawati.

Mengakhiri sambutannya di FGD, Megawati berharap generasi muda Indonesia mengerti sejarah bangsa Indonesia sejak era kerajaan Nusantara. Selama FGD berlangsung, hampir 4 jam, ia juga tampak serius menyimak paparan dan merespons pertanyaan para peserta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES