Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Harapan Program Community Service FEB Unisma Malang di Luar Negeri

Senin, 02 Desember 2019 - 09:20 | 44.07k
Penyerahan cindera mata kepada Muhammad Farid Ma'ruf, Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Malaysia. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Penyerahan cindera mata kepada Muhammad Farid Ma'ruf, Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Malaysia. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – FEB Unisma Malang bertekad untuk mengembangkan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Salah satu agenda besar menjadi Fokus FEB Universitas Islam Malang dan dicanangkan oleh Dekan FEB Unisma yaitu penguatan Community Service terhadap warga negara Indonesia di luar negeri.

Hal ini menjadi bahasan yang kuat saat moment Focus Group Disscussion antara pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Republik Indonesia (KBRI), Kuala Lumpur Malaysia, Muhammad Farid Ma'ruf, Ph.D di Ruang Pertemuan KBRI Kuala Lumpur Malaysia.

Ia memberikan gambaran problematika warga negara Indonesia yang menjadi tenaga kerja di luar negeri khususnya anak-anak TKI yang memiliki status stateles sangat sukar memperoleh pendidikan yang layak.

"Kami berharap perguruan tinggi di Indonesia tergugah secara bersama-sama untuk mengatasi problem ini melalui program Community service," ucapnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Farid Ma’ruf juga memberikan beberapa program community service yang saat ini digalakkan KBRI Kuala Lumpur guna meningkatkan taraf pendidikan anak-anak TKI yang berstatus stateless.

Ia berharap perguruan tinggi di Indonesia mau bergabung dalam menangani program ini. "Kita mendirikan Community Center Learning (CLC) yang ditujukan bagi anak-anak TKI/TKW yang tidak bisa mengenyam pendidikan secara formal karena tidak ada peluang sekolah di Malasyia,” sebutnya.

Kata dia, kebanyakan TKI yang ada bekerja di Negara Malaysia adalah di sektor Non Formal dengan rata-rata masih berpendidikan rendah.

"CLC yang kami dirikan saat ini terfokus di Serawak dan Sabah. Kami berharap FEB Unisma turut berpartisipasi melakukan pengabdian masyarakat khususnya bagi mahasiswa dan dosen di program CLC ini agar problem tersebut teratasi," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut Rombongan Pimpinan FEB maupun mahasiswa yang sengaja berkunjung ke KBRI Kuala Lumpur Malaysia sangat tergugah untuk turut andil mengentaskan program tersebut.

Rombongan yang dipimpin Dekan FEB Unisma, Nur Diana, SE., M.Si dalam acara tersebut menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi program CLC yang ditawarkan oleh KBRI Malaysia.

Dekan FEB Unisma mengungkapkan salah satu agenda besar institusinya saat ini adalah internasionalisasi FEB Unisma salah satu aktivitasnya menjalankan International Community Service.

"Saat ini kami mengarahkan mahasiswa kami untuk menjalankan KKN Internasional ke beberapa negara. Kami berharap KKN ini sifatnya wajib bisa menjadi program pengabdian mahasiswa dalam menuntas problem warga negara Indonesia yang hidup di perantauan," kata Nur Diana.

Ia sadar mereka (TKI) merupakan pahlawan devisa negara, tetapi kalau hidupnya tidak terwadahi kebutuhan akan pendidikan. Otomatis akan menghambat pembangunan sumberdaya manusia unggul.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kunjungan rombongan pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma ke KBRI Malaysia ini juga bertujuan untuk menginisiasi peluang-peluang kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi dengan institusi baik perusahaan maupun perguruan tinggi potensi di Malaysia.

Farid Ma'ruf selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, Malaysia memberikan informasi dan gambaran tentang beberapa Perguruan Tinggi Malaysia yang memiliki keunggulan bidang entrepreneurshipislamic banking, Halal center maupun economics syariah yang berpotensi untuk diajak kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.

“Bagaimanapun KBRI Malaysia ibarat rumah bagi penduduk Indonesia di malaysia. Kami berupaya untuk memfasilitasi kebutuhan perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan networking dengan institusi di Malaysia. Insya allah kami akan memberikan informasi seluas-luasnya sesuai dengan kebutuhan, namun kita tamu di negara ini sehingga jika kita ingin melakukan sesuatu harus sesuai dengan peraturan yang ada di Malaysia," ujarnya.

Pada akhir acara pertemuan disepakati adanya kerjasama antara pihak KBRI dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang guna memberikan payung hukum dalam menindaklanjuti program kerja yang akan dijalankan.

Selanjutnya acara bertukar cenderamata dengan pemberian kenang-kenangan dan diakhiri dengan foto bersama sivitas akademika FEB Unisma Malang dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Malaysia. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES