Tingkatkan Kemampuan Pengurus BUMDesa, Dinas P3AP2KB Batu Ajak Studi Tiru

TIMESINDONESIA, BATU – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Batu menggelar Pelatihan/ Bimbingan Teknis untuk peningkatan kapasitas pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan sebagian perangkat desa bagi yang belum terbentuk BUMDesa dari 19 Desa se- Kota Batu. 

Kegiatan tersebut digelar di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (30/11/2019).

Rombongan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Batu Drs. Edi Juniarianto, Apt dan Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Chaiyi, SH, MM.

Tujuan pertama adalah Kampung Osing Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi yaitu Desa Wisata berbasis budaya lokal yang telah dikelola oleh BUMDesa sejak tahun 2017.

Budaya lokal ditunjukkan dengan menyambut  kedatangan tamu dengan sambutan Tari Gambyong dan menyajikan makanan khas ayam yang diolah dengan resep khas khusus Suku Osing. Dan Tarian Penutup dengan lagu Bulan Andhung-Andung yang diikuti oleh Sekretaris Dinas, Kabid Pemberdayaan, Sekretaris BUMDesa Tulungrejo Suwaji dan Sekretaris BUMDesa Sumberbrantas Sujianto.

Perjalanan dilanjutkan ke Desa Tamansari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi yang terletak dilereng Gunung Ijen. Kepala Desa Tamansari Rizal Syahputera mengatakan bahwa Desa Tamansari merupakan Desa Wisata berbasis Smart Kampung telah mengembangkan BUMDesa sejak tahun 2016.

"Kami mengelola Homestay yang dimiliki oleh warga desa. Hal ini bisa terlaksana dengan baik karena mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah mengeluarkan kebijakan melarang berdirinya Hotel Bintang 3 dan Supermarket di Kabupaten Banyuwangi. Sehingga perekonomian warga desa bisa lebih meningkat dan sejahtera. Kabupaten Banyuwangi yang tadinya terkenal sebagai Kabupaten santet saat ini telah mendeklarasikan menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Timur," papar Rizal.

Sementara itu Bendahara BUMDesa Rejo Mulyo Suwaji dari Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang ikut dalam rombongan tersebut, menyampaikan bahwa BUMDesa Tulungrejo khususnya dan semua BUMDesa di Kota Batu pada umumnya akan bisa seperti BUMDesa yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

Apabila ada sinergi yang baik antara Pemerintah Kota Batu, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa. Sebab keberadaan BUMDesa di Banyuwangi sebelum berdiri telah disiapkan terlebih dulu semua regulasinya baik berupa Peraturan Bupati, Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa terkait pengelolaan BUMDesa.

Sehingga pengurus BUMDesa yang terpilih bisa langsung menjalankan usahanya. BUMDesa di Banyuwangi selain mendapatkan penyertaan modal berupa uang, mereka langsung mendapatkan penyertaan asset yang bisa langsung dikelola oleh Pengurus BUMDesa. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja, meskipun penyertaan Modal berupa Aset Desa nilainya miliaran Rupiah tetapi sudah bisa menyetorkan Pendapatan Asli Desa setahun rata-rata sudah mencapai Rp 9.000.000,-.

Sehingga keberhasilan mengelola BUMDesa tersebut mendapatkan penilaian dan perhatian langsung dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Perhatian untuk BUMDesa yang telah dikelola dengan profesional akhirnya Pemerintah Desa mendapatkan dana hibah dari Kemendes PDTT, Bank Indonesia, Bank BNI, BCA maupun Bank BRI dengan memberikan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pengembangan Desa Wisata. Semoga keberhasilan BUMDesa di Banyuwangi bisa memacu BUMDesa di Kota Batu untuk bisa bangkit lebih baik lagi agar bisa sesuai dengan Visi Misi Walikota Batu Dewanti Rumpoko yaitu Desa Berdaya Kota Berjaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement