Olahraga

Wali Kota Kediri dan Anggota DPR RI Minta Pemulangan Atlet Senam Diinvestigasi

Senin, 02 Desember 2019 - 00:04 | 167.54k
Walikota Kediri dan Anggota DPR RI serta atlet senam kota Kediri saat jumpa pers (FOTO: Cas/TIMES Indonesia)
Walikota Kediri dan Anggota DPR RI serta atlet senam kota Kediri saat jumpa pers (FOTO: Cas/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRIWali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi anggota Komisi X DPR RI Abdul Hakim Bafagih mengundang atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani dan keluarganya ke Rumah Dinas Walikota Kediri, Minggu, (1/12/2019).

Polemik pemulangan atlet Sea Games tersebut mengemuka di masyarakat. Yang paling menyita perhatian publik adalah alasan pencoretan ini karena “ketidak perawanan”. 

“Saya membaca berita bahwa alasan pencoretan karena (maaf) ketidak perawanan, saya perlu bertanya langsung pada atlet dan ibundanya, apakah benar alasan ini yang dipakai pelatih untuk mencoretnya, karena yang beredar di masyarakat isu-nya seperti itu,” Wali Kota.

Dalam sebuah pemberitaan di media, Ayu Kurniawati ibunda sang atlet mengaku pernah mendapatkan telepon dari pelatih bahwa Shalfa Avrila Siani dicoret sebagai atlet Sea Games karena sering pulang malam dan selaput daranya telah robek.

Menurut pengakuan sang ibu, Ia telah melakukan tes pemeriksaan di RS Bhayangkara dan mendapatkan hasil selaput dara anaknya masih utuh. 

“Maka kami merasa perlu agar KONI atau Kemenpora memfasilitasi pertemuan antara pelatih, orang tua dan pihak terkait lainnya agar bisa mengklarifikasi duduk persoalan yang sebenarnya. Pemkot Kediri akan membantu semaksimal mungkin apapun yang dibutuhkan agar permasalahan ini menjadi terang benderang,” jelas Abdullah Abu Bakar.

Senada dengan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, anggota Komisi X DPR RI Abdul Hakim Bafagih dalam kesempatan yang sama mengatakan akan mendampingi proses ini di Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, yang memang menjadi mitra Komisi X DPR RI.

“Shalfa Avrila Siani masih sangat muda, usianya baru 17 tahun, ia berhak meraih masa depannya. Saya mendengar ia sudah tidak mau menjadi atlet senam dan malu untuk kembali ke sekolah. Jangan sampai permasalahan ini menghancurkan masa depannya,” kata Abdul Hakim Bafagih. 

“Saya akan berkomunikasi dengan Kemenpora RI, tidak dalam rangka intervensi, tapi menanyakan pada Menteri Pemuda dan Olah Raga. Karena dari media saya mendapatkan informasi yang berbeda, antara pengakuan orang tua atlet dan tim pelatih,” jelas legislator 27 tahun ini.

“Pencoretan pemain memang hak pelatih, kalau alasannya karena indisipliner. Apakah tahapan peringatan sudah dilakukan? Usia muda kan memang rentan pada persoalan indisipliner, makanya perlu treatment dan kesabaran pelatih agar tidak asal coret, karena mereka punya bakat. Karena dipanggil pelatnas itu tidak mudah,” tambah Abdul Hakim Bafagih.

“Kalau alasannya karena faktor keperawanan, ini jelas pelanggaran Hak Asasi Manusia. Bagaimana bisa seorang atlet dicoret karena ketidak perawanan? Tapi kan ini dari pengakuan ibundanya, maka kami perlu mendengar dari pelatih-nya, apa benar alasan ini yang dipakai untuk mencoret?” kata Abdul Hakim Bafagih mengungkapkan pertanyaannya.

Pertemuan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan anggota Komisi X DPR RI dengan orang tua atlet dan atlet senam itu sendiridiharapkan bisa mendapatkan keterangan sejelasnya. Tidak menutup kemungkinan, jika orang tua atlet melanjutkan permasalahan ini hingga ke meja hijau, jika memang ada bukti yang mencukupi, Pemerintah Kota Kediri akan mengupayakan bantuan hukum agar kasus ini bisa terkuak sejelas-jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Kediri

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES