Soal Usulan PWNU Jatim, KH Abdussalam: Kami Akan Perjuangkan di Muktamar ke-34 NU

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – *PWNU Jatim* mengusulkan agar proses pemilihan ketua tanfidziyah dilakukan dengan *sistem Ahwa* (ahlul halli wal aqdi) pada *Muktamar ke-34 NU* di Lampung. Tak hanya untuk tingkat pengurus besar, melainkan untuk semua tingkatan organisasi di NU.

Usulan ini, menjadi bahasan komisi organisasi dalam Muskerwil I PWNU Jatim yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, 29-30 November 2019.

Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH Abdussalam mengatakan, usulan tersebut sudah diputuskan di sidang pleno Muskerwil I. "Jawa Timur akan memperjuangkan pemilihan Ahwa untuk ketua umum pada saat Munas Konbes di Sarang, Bulan Maret ini," katanya.

"Selama 5 tahun terakhir, pemilihan dengan sistem Ahwa dilakukan untuk menentukan Rais Syuriah/Rais Am saja. Selama berjalan, suasana pemilihan Rais Syuriyah berjalan dengan lancar dan hidmat dan ditaati semua pihak.

"Tahapan ke depan Jawa Timur, akan terus mengusulkan sistim dan proses pemilihan Ketua Tanfidziyah dengan model ahlul halli wal aqdi dalam Muktamar ke-34 yang akan datang," begitu redaksi materi Muskerwil I PWNU Jatim, yang diterima TIMES Indonesia.

Pertimbangan Jawa Timur, antara lain, keputusan Konferensi Wilayah NU Jawa Timur tahun 2013, di Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Lebo Sidoarjo.  

Pertimbangan *PWNU Jatim* lainnya, model pemilihan Ahwa, yang sudah berlangsung selama 5 tahun ini, berjalan kondusif tanpa mengurangi hak suara Cabang, MWC atau Ranting. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement