Kopi TIMES

Ancaman Sekulerisme Menghantui Remaja

Sabtu, 23 November 2019 - 07:07 | 216.12k
Gesang Ginanjar Raharjo (Penulis, Karyawan Madrasah Ibtidaiyah di Malang)
Gesang Ginanjar Raharjo (Penulis, Karyawan Madrasah Ibtidaiyah di Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dunia remaja yang tumbuh di era milenial saat ini sangat rentan terhadap berbagai serangan sehingga mengakibatkan tidak sedikit dari mereka terjatuh kedalam pergaulan liar yang jauh dari nilai-nilai Islam.  Para remaja ini kehilangan jati diri sebagai seorang muslim dan lupa akan tujuan hidup di dunia ini. Banyak-nya godaan kehidupan hedonisme diluar sana juga membuat mereka tergiur dan akhir-nya mereka terperosok kedalam kehidupan sekuler yang menjerat.

Pergaulan sekuler dikalangan remaja saat ini membawa mereka menjadi manusia yang lupa akan kewajiban-nya sebagai makhluk ciptaan Allah, dimana Allah telah memerintahkan kepada setiap manusia untuk tunduk terhadap perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Namun dampak pergaulan sekuler yang sudah menjamur dikalangan remaja saat ini telah membuat sebagian dari mereka lebih memilih kehidupan yang bebas tanpa peduli lagi dengan aturan-aturan agama yang justru bisa menyelamatkan kehidupan mereka. 

Tidak sedikit dari para remaja ini akhirnya menjadi korban keganasan sekulerisme, terjerumus kedalam perilaku yang menyimpang seperti maraknya aksi tawuran remaja, aksi kriminalitas yang dilakukan remaja bahkan perilaku pergaulan bebas (free sex) juga semakin marak kita temui di sekitar kita. 

Seperti satu kasus yang dialami seorang siswi SMP berusia 15 tahun di Mojokerto, Jawa Timur yang tengah berbadan dua dengan usia kandungan sudah mencapai 8 bulan, diduga siswi SMP kelas IX ini menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh kekasih-nya. Menurut penyelidikan sementara dari Kasatreskrim Mojokerto Kota AKP Ade Warokka, korban disetubuhi kekasihnya di kamar hotel yang berada di Mojokerto pada Maret 2019. Tetapi korban tidak mengaku jika pelaku adalah pacarnya. (jatimnow.com Senin, 18/11/2019).

Contoh kasus diatas dan banyak-nya kasus kehamilan diluar nikah yang dialami para remaja seakan menjadi hantu yang menakuti para orangtua, bagaimana tidak, seorang anak yang seharusnya menjadi kebanggaan keluarga tapi karena salah pergaulan mereka akhir-nya mejadi korban gaya hidup bebas dan sekuler. Ketika anak-anak kita dengan bebas-nya bergaul dengan lawan jenis tanpa mengetahui batas-batas kaidah syariat, apalagi tanpa adanya rasa takut akan dosa maka dengan mudah mereka terjerembab kedalam godaan maksiat yang ada didepan-nya. 

Islam adalah agama yang sempurna dimana didalam Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah saja, namun juga mengatur semua aspek kehidupan diantara-nya tentang bagaimana mengatur pergaulan dalam Islam. Islam telah mengatur bagaimana bergaul dengan kerabat yang masih memiliki hubungan mahrom, seperti kepada Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan seterus-nya. Tidak hanya pergaulan dengan kerabat saja namun Islam juga mengatur bagaimana seharus-nya kita bergaul dengan orang-orang diluar mahrom kita. 

Di dalam Islam pengaturan pergaulan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahrom sangat dijaga, hal itu karena sejati-nya kehidupan antara lelaki dan perempuan seharusnya terpisah. Tentu-nya lelaki dan perempuan yang belum menikah dilarang melakukan khalwat (berdua-duaan) di tempat sunyi atau menjalin hubungan percintaan (pacaran) maupun yang lain-nya yang mengakibatkan terjadi-nya hal-hal negative seperti kasus diatas. 

Islam juga tidak serta merta melarang semua aktivitas yang berhubungan dengan laki-laki dan perempuan, didalam Islam pertemuan atau interaksi antara pria dan wanita dibolehkan selama hal itu tidak mengundang muncul-nya gharizatun nau’ (naluri seksual) yang membangkitkan syahwat diantara kedua-nya. Islam membolehkan pria dan wanita bermuamalah (berjualan), melaksanakan ibadah haji, melakukan pekerjaan kedokteran, pendidikan, perkantoran atau dalam hal hukum. Interaksi-interaksi semacam ini dibolehkan didalam Islam selama tidak keluar dari koridor syariah Islam.

Tentunya dengan menerapkan Islam secara Kaffah diharapkan bisa menangkal ide-ide kotor seperti sekulerisme dan liberalisme, kita pahamkan kepada para remaja agar selalu menjaga diri-nya dari pergaulan yang salah, mengajak mereka untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita ajak mereka mengkaji Islam lebih dalam lagi sebagai pemahaman Ideologi sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan. 

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamam-mu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu…” (QS. Al-Maidah:3). Wallahu'alam bishowab.

 

Oleh: Gesang Ginanjar Raharjo (Penulis, Karyawan Madrasah Ibtidaiyah di Malang)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES