Peristiwa Daerah

Isu Telur Terkontaminasi Dioksin Membuat Peternak di Blitar Resah

Kamis, 21 November 2019 - 15:58 | 58.86k
Peternak ayam petelur di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok Kabupaten BlitarSeorang peternak sedang menata telur, Kamis (21/11/2019) (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Peternak ayam petelur di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok Kabupaten BlitarSeorang peternak sedang menata telur, Kamis (21/11/2019) (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Turunnya harga telur sempat membuat khawatir peternak ayam telur di Kabupaten Blitar. Harga telur ayam negeri sempat turun gara-gara isu telur terkontaminasi dioksin di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Menurut Sukarman, Ketua Koperasi Telur Putera Blitar, satu minggu yang lalu, harga telur ayam negeri sempat menyentuh Rp 17.500, akibat isu terkontaminasi dioksin itu.

"Tapi, harga jatuh itu hanya dua sampai tiga hari. Setelah itu, harga kembali normal diangka Rp 20.000 per kilogram," urainya, Kamis (21/11/2019).

Sukarman berharap, pemerintah melakukan sosialisasi terkait telur terkontaminasi dioksin tersebut. Pasalnya, isu yang ditemukan di Sidoarjo tersebut adalah telur ayam kampung liar, bukan ayam layer yang dipelihara penternak di Blitar.

"Kalau situasi ini dibiarkan kami khawatir harga telur akan kembali anjlok," pintanya.

Edisi-Kamis-21-November-2019-telor.jpg

Sukarman menegaskan, ayam layer peternak di Kabupaten Blitar mendapatkan perawatan yang baik, mendapatkan makanan vitamin semuanya sesuai aturan dan yang pasti tidak pernah keluar kandang.

"Kami berharap, isu telur terkontaminasi dioksin ini tidak mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap telur. Kami juga mengharap masyarakat tahu jika telur yang terkontaminasi itu ayam kampung yang hidup liar berbeda dengan ayam layer kita," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Blitar

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES