Peristiwa Daerah

Fatayat NU Ponorogo Resmi Dilantik, Usung Spirit Aswaja

Selasa, 19 November 2019 - 19:30 | 156.43k
Prosesi pelantikan PC Fatayat NU Ponorogo. (Foto: Istimewa)
Prosesi pelantikan PC Fatayat NU Ponorogo. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Nilai-nilai Ahlussunah Wal Jamaah atau Aswaja menjadi spirit dalam menjalani amanah bagi pengurus Fatayat NU Ponorogo yang baru saja dilantik. 

Bertempat di Graha Nirwana, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019), Pengurus Fatayat NU Ponorogo sah menerima mandat selama 2019-2024. Nurun Nahdiyyah menjabat Ketua Umum Fatayat NU Cabang Ponorogo.

Pelantikan juga dimeriahkan dengan Dialog Kebangsaan bertajuk Revitalisasi Gerakan Perempuan dan Deseminasi Islam Nusantara dalam menghadapi Tantangan Era Disrupsi. 

Pengurus Wilayah Fatayat NU Jatim, Wiwik Endahwati, S.Ag, mengapresiasi Fatayat NU Ponorogo yang solid dan berkomitmen dalam syiar ahlussunah wal jamaah. 

"Saya merasa nyaman berkumpul di sini bersama keluarga NU, meluruskan tujuan bersama, bahwa kita besar, kita tidak sendiri, kita bisa memecahkan masalah-masalah bersama," kata dia dalam sambutannya. 

Wiwik menambahkan, soal radikalisme diyakini menjadi masalah besar yang ada di Indonesia. Melalui peran Fatayat ini sebagai mutiara Nahdlatul Ulama, diharapkan mampu menyelesaikan masalah tersebut di Ponorogo.

Menurut dia, nilai penting yang harus dijaga adalah istiqomah. Nilai ini mutlak harus diperjuangkan bersama-sama di Fatayat. 

"Selain itu juga ikhlas. Ulama sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama, nilai-nilai Aswaja. Mampu menjadi perempuan yang menyejukkan bagi keluarga. perempuan itu harus cantik lahir dan batin," ungkapnya. 

Sementara, Nurun Nahdiyyah menegaskan, Fatayat harus kuat. Dia mengajak pengurus untuk bersama-sama membesarkan Fatayat. 

"Hari ini Fatayat, beda dengan Fatayat yang dulu. Anggota kita 50% alumni S2. Dan di wilayah anggota 80% S3 dan rektor-rektor. Kita ini besar. Jangan merasa kecil," ujarnya.  

Dia juga menyampaikan visi misinya membawa Fatayat NU 2019-2024 dengan tekat mewujudkan Fatayat NU Ponorogo berdaya, mandiri dan bermartabat.

"Saya tidak bisa sendiri untuk membangun Fatayat NU Ponorogo. Saya perlu tim kerja yang solid berkualitas dedikasi dan komitmen mengembangkan, memberdayakan Fatayat NU dan meneguhkan khidmah perempuan dalam menjaga Ahlussunnah wal Jamaah dalam bingkai NKRI," imbuhnya. 

Pihaknya akan merangkul semua potensi di Fatayat NU Ponorogo, dan mendukung serta melaksanakan program prioritas seperti pengembangan organisasi.

"Juga pemberdayaan perempuan muda NU Ponorogo dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi selama lima tahun mendatang,” jelasnya. 

Tugas saat ini, katanya, adalah mendukung cetak biru Fatayat NU dalam jangka menengah dan jangka panjang. 

“Selanjutnya akan berkolaborasi dengan seluruh badan otonom NU serta potensi gerakan perempuan di Ponorogo yang memiliki visi yang sama untuk melindungi, mengembangkan dan memberdayakan kaum perempuan di Ponorogo," pungkas Ketua Umum Fatayat NU Ponorogo itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Ponorogo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES