Politik

PDI Perjuangan: Kader yang Duduk di DPRD Harus Jauhi Korupsi

Selasa, 19 November 2019 - 14:00 | 42.31k
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (FOTO: PDI Perjuangan for TIMES Indonesia).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (FOTO: PDI Perjuangan for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang diusung PDI Perjuangan diingatkan untuk menjauhi dan menghindari korupsi dan penyalahgunaan wewenang demi kepentingan diri sendiri. 

Hal itu merupakan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang disampaikan Sekjen Hasto Kristiyanto di Hotel Grand Arkenso, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019). 

Pesan Mega itu disampaikan Hasto di hadapan lebih dari seribu orang anggota DPRD dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.   

"Kita ingatkan pesan dari Ibu Megawati Soekarnoputri untuk tidak melakukan korupsi, untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan. Siap?" tanya Hasto. "Siap," jawab seluruh peserta acara secara serempak dan tegas. 

Dilanjutkan Hasto, PDI Perjuangan selalu mengirimkan surat edaran kepada kader untuk tak pernah menyalahgunakan kewenangan untuk memperkaya diri sendiri. 

Sebab negara sekalipun sebenarnya sudah memberikan pendapatan bersih sah alias take home pay yang sudah sangat cukup untuk para anggota dewan. 

"Negara sudah memberikan yang memadai untuk hidup sebagai wakil rakyat. Maka pesan Ibu Ketua Umum, mereka yang korupsi takkan mendapat tempat, dipecat seketika," tegasnya. 

Dia juga mengingatkan bahwa para anggota dewan dari partai itu harus menghadirkan wajah partai yang sebenarnya dengan hidup sederhana. "Jadi bukan hidup bermewah-mewah. Hiduplah sederhana," katanya. 

Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan, setiap kader partai yang duduk di legislatif untuk memperkuat gerakan ekonomi kerakyatan. Maka legislator asal PDI Perjuangan wajib hukumnya menghadirkan kebijakan politik yang mendukungnya. 

PDI Perjuangan akan secara khusus melaksanakan sekolah pimpinan DPRD untuk memperdalam isu tersebut. Di situ, kata Hasto, para pimpinan dewan akan dilatih soal bagaimana memastikan palu kepemimpinan benar-benar demi kesejahteraan rakyat. "Kita harus ikut gerakan Indonesia berkemajuan," kata Hasto. 

Selain itu, Hasto menyampaikan bahwa partai ingin semua anggota dewannya memahami ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sebab tak ada negara yang maju tanpa penguasaan terhadap iptek. 

Di sisi lain, setiap anggota dewan dari PDIP juga wajib memahami dan memiliki pandangan luas soal kondisi geopolitik. Hasto lalu menjelaskan panjang soal ketegangan di Timur Tengah saat ini yang tak lepas dari intervensi kepentingan negara asing.

"Maka sebagai pengusung utama pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, seluruh kader kita wajib memahami geopolitik itu. Setidaknya untuk mencegah jangan sampai kepentingan asing memainkan politik di dalam negeri. Anda harus pahami bahayanya intervensi asing dalam politik sebuah bangsa," ujar Hasto. 

"Mari bersama-sama melihat tantangan ideologi kita untuk mencegah bahayanya gerakan manipulator agama itu," demikian ucap politikus asal Yogyakarta itu. 

Selain harus menjauhi korupsi, Hasto juga mengingatkan para anggota dewan dari PDI Perjuangan agar mengembangkan kemampuan komunikasi politik yang baik demi akuntabilitas politik yang baik. Dengan begitu, masyarakat bisa memahami dengan baik seluruh kebijakan politik partai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES