Gaya Hidup

Kamar Merasa, Ruang Self Healing yang Nyaman untuk Curhat

Jumat, 15 November 2019 - 23:12 | 249.85k
Seorang Sahabat Kelingking sedang memberi semangat kepada salah satu 'Kawan Kamar' dalam Komunitas Kamar Merasa (foto : Widya Amalia /TIMES Indonesia)
Seorang Sahabat Kelingking sedang memberi semangat kepada salah satu 'Kawan Kamar' dalam Komunitas Kamar Merasa (foto : Widya Amalia /TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Hafizah Widya, seorang aktivis kesehatan mental, memandang perlu untuk memberi ruang atau wadah curhat dan penyembuhan diri sendiri (self healing) untuk warga Kota Malang. Lahirlah kemudian komunitas 'Kamar Merasa' sebagai tempat curhat seperti layaknya curhat di dalam kamar.

'Kamar Merasa' adalah tempat untuk menampung 'kawan kamar' untuk bercerita atau curhat. Mereka bisa curhat seperti merasa di kamarnya sendiri. Mereka bisa bebas bercerita.

'Kawan kamar' adalah sebutan untuk orang yang curhat. 'Kawan kamar' ini akan didampingi 'sahabat kelingking', sebagai pendengarnya.

“Aku ingin menciptakan lingkungan seperti di kamar sendiri, jadi di sini kita tidak bikin ruang terapi tapi cuma buat ruang nyaman-nyaman saja,” terang Hafizah, Jumat (15/11/2019).

Hafizah mengungkapkan, alasan di balik pendirian komunitas Kamar Merasa ini karena dirinya tidak bisa diam melihat orang lain yang mungkin kelihatannya baik-baik saja, tapi sebenarnya mereka mempunyai masalah.

“Saya memiliki kepedulian untuk teman-teman yang tidak memiliki ruang bercerita di luar. Saya juga tidak bisa diam ngelihat temen-temen itu diam aja padahal mereka sedang tidak baik-baik saja. Ya minimal saya bisa berbuat baik, dengan menyediakan mereka ruang,” paparnya.

Komunitas ini juga mendatangkan, Daisy Poegoeh, seorang psikolog yang ikut mendampingi. Namun dia menegaskan bahwa komunitas Kamar Merasa tidak menerapkan metode terapi, namun terapeutik.

“Terminologi terapi dengan terapeutik memang berbeda. Terapeutik itu menyembuhkan. Jadi yang namanya terapeutik itu atmosfer, lingkungan, itu bisa kita dapatkan di lingkungan kita, dari hubungan keluarga yang menyamankan, gunung, keindahan bunga-bunga. Itu terapeutik, sedangkan terapi adalah suatu proses dimana ada perjanjian, nah makanya ini bukan terapi,” jelas Daisy.

Karena menjadi tempat yang memiliki atmosfer terapeutik, komunitas Kamar Merasa ini memberikan kesempatan yang luas kepada anggotanya untuk menyembuhkan dirinya sendiri (self healing).

Menurut Daisy Daisy Poegoeh, dengan menyembuhkan dirinya sendiri, berarti orang itu telah melangkah ke level yang lebih tinggi.

Komunitas Kamar Merasa terbentuk sejak April 2019. Komunitas ini kini mempunyai sekitar 20 orang anggota. Ke depan, komunitas Kamar Merasa akan merajut kerja sama dengan komunitas-komunitas lain yang ada di Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES