Pendidikan

Dosen Poliwangi Berbagi Jurus Jitu Genjot Reproduksi Sapi Perah

Jumat, 15 November 2019 - 10:55 | 143.67k
Dosen Poliwangi Gelar Penyuluhan Manajemen Reproduksi Ternak Sapi di Kelompok Ternak Ijen Makmur, di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi (Foto : Roghib Mabrur/Times Indonesia)
Dosen Poliwangi Gelar Penyuluhan Manajemen Reproduksi Ternak Sapi di Kelompok Ternak Ijen Makmur, di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi (Foto : Roghib Mabrur/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Rendahnya keberhasilan proses reproduksi sapi perah menjadi perhatian khusus tiga orang Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi). Sebagai tindak lanjut sekaligus wujud pengabdian kepada masyarakat, tida dosen Poliwangi ini langsung turun ke Kelompok Ternak Ijen Makmur, di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur.

Para dosen tersebut adalah Asmaul Khusna S Pt, MM dan Anis Usfah Prastujati S Pt, M Si. Keduanya dari Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak serta Nuraini Lusi S Pd, MT, dari Program Studi Teknik Mesin.

Poliwangi-Sapi-Perah-2.jpg

“Di sini kita memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi dan pelatihan penanganan pasca panen susu,” kata Aul, sapaan akrab Asmaul Khusna, Jumat (15/11/2019).

Kehadiran ketiga akademisi di desa yang berada lereng Gunung Ijen ini bermula dari keluhan Ketua Kelompok ternak Ijen Makmur, Achmad Sulamto, pada rendahnya keberhasilan proses reproduksi sapi perah. Dengan kata lain, proses Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik sering tidak membuahkan hasil.

Temuan tersebut selanjutnya digarap dengan Program Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Sapi perlu 3 sampai 5 kali di kawin suntik baru berhasil bunting,” cetus Aul dari hasil temuannya.

Selaku ketua tim, dia menjelaskan bahwa penyebab rendahnya keberhasilan IB dikalangan peternak sapi perah anggota Kelompok Ternak Ijen Makmur adalah minimnya pemahaman dalam mengamati tanda-tanda birahi. Termasuk keterbatasan petugas IB.

Padahal, masih Aul, saat manajemen reproduksi bagus, sekali suntik harusnya sapi sudah bunting.

“Ada 4A tanda birahi hewan ternak sapi, yakni Abang, Aboh, Anget dan Arep. Biasanya tanda birahi ini muncul 21 hari sekali, dan harus diperhatikan betul,” jelasnya.

Poliwangi-Sapi-Perah-3.jpg

Guna memudahkan peternak, tiga Dosen Poliwangi, juga membagikan tips khusus dalam mengenali masa birahi sapi perah. Sebagai langkah memanajemen reproduksi, 40 an peternak Kelompok Ternak Ijen Makmur diimbau untuk melakukan pencatatan atau recording.

Selain bapak-bapak peternak, tak lupa Aul beserta kedua rekan memberikan pelatihan penanganan pasca panen susu sapi perah kepada kaum hawa. Disini mereka diajarkan bagaimana cara menangani susu setelah diperah. Serta cara mengolah susu menjadi yoghurt guna memberi nilai tambah.

“Selain diberikan pembekalan praktek dan teori, kami juga membagikan stater yoghurt kepada peserta agar dapat langsung dipraktekkan dirumah,” terangnya.

Pelatihan penanganan pasca panen susu sapi perah kepada kaum emak-emak ini sengaja dilakukan guna mendorong kreativitas. Dengan keterampilan baru tersebut diharapkan para istri mampu membantu meringankan perekonomian keluarga.

Untuk diketahui, sebelumnya Ketiga Dosen Poliwangi Banyuwangi, ini juga telah mengembangkan alat Vacuum Pump kepada peternak Kelompok Ternak Ijen Makmur, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Yaitu alat yang dapat memudahkan peternak dalam memerah susu sapi secara lebih higienis dan efektif. "Kami akan selalu melakukan pendampingan dan membimbing peternak disana agar bisa mandiri dalam hal pengolahan produk susu yaitu yoghurt dan kami akan terus memantau apakah keberhasilan IB sapi perah ini sdh sesuai dengan harapan yaitu sekali suntik langsung bunting," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES