SKK Migas: Produksi Minyak Indonesia Terus Mengalami Penurunan

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan akibat keterbatasan penemuan cadangan baru.

Hal itu disampaikan disela membuka kegiatan ‘Facility Management Forum (FM Forum) 2019’ yang bertemakan ‘FM Transformation in the Digital Era' Rabu (13/11/2019) di Palembang.

Dwi mengungkapkan kondisi produksi minyak di Indonesia yang cukup memprihatinkan. Tapi bukan berarti cadangan minyak baru sulit ditemukan kembali.

Berdasarkan data, sejak 2002 produksi minyak mengalami penurunan dari waktu ke waktu, apalagi temuan (cadangan besar) terakhir ditemukan 20 tahun lalu.

Misalkan ada Sengkang dan Blok Marsela cadangan itu ditemukan tahun 1999 lalu dan memang baru digarap sekarang.

Dikatakannya, SKK Migas sudah seperti bendera setengah tiang produksi minyak mentah bahwa produksi dalam negeri baik oil and gas (minyak dan gas), situasinya darurat, sangat memprihatinkan. Apalagi nanti jelasnya, akan ada pelayanan one door service policy.

“Kita berharap pembebasan lahan, proses perizinan, SKK Migas berperan lebih karena untuk one door service,” terangnya. Pihaknya ingin produksi minyak 1 juta baret per hari di 2030.

Melihat antusiasme yang sangat tinggi dari para praktisi GA dan FM dalam mengikuti ajang bergengsi ini, dia optimistis ajang ini dipadati oleh para praktisi-praktisi GA dan FM yang haus akan sharing dan pengalaman.

Di tempat yang sama, Sekretaris SKK Migas selaku Pelindung Panitia PM Forum 2019 Murdo Gantoro menjelaskan bahwa FM Forum 2019 ini yang ke empat kalinya digelar. “FM Forum 2019 merupakan konferensi tahunan yang menjadi sarana bagi praktisi GA dan juga FM perusahaan untuk saling bertukar ide dan bersinergi dalam mempelaiari praktik-praktik terbaik serta mengembangkan solusi inovatif,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement