Peristiwa Nasional

PBNU Apresiasi Langkah Cepat Polri Menangkap Pengembang Game Nabi Muhammad SAW

Selasa, 12 November 2019 - 16:44 | 215.31k
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH  Robikin Emhas. (FOTO: PBNU for TIMES Indonesia).
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH Robikin Emhas. (FOTO: PBNU for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi gerak cepat aparat kepolisian menangkap pengembang game yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW dan Islam, berinisial IG. Penangkapan terjadi pada Sabtu 9 November di Garut, Jawa Barat dan kini yang bersangkutan telah diamankan di Mabes Polri. 

"Alhamdulillah polisi bergerak cepat. Kita apresiasi. Dan karena tindakan polisionil sudah dilakukan, maka kita percayakan penanganannya (Pengembang Game Sosok Nabi Muhammad SAW) kepada aparat kepolisian," ucap Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH Robikin Emhas kepada TIMES Indonesia, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

PBNU pun mengimbau seluruh elemen masyarakat tak terpancing menyikapi kasus tersebut. Sebaliknya, KH Robikin mengajak agar sabar menunggu aparat kepolisian yang tengah melakukan penyidikan dalam mengungkap latar belakang maupun motif pembuatan game itu. "Termasuk kemungkinan adanya pihak tertentu dibalik layar. Jangan ada kegaduhan. Kuatir justru kegaduhan itu yang diharapkan," imbau dia.

Kata KH Robikin, para ulama telah mengambil Ijma’ Sukuti tentang larangan melukis Nabi dan Rasul. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi penyalahgunaan agama untuk maksud dan tujuan yang bertentangan dengan tujuan agama itu sendiri. Selain itu, agar kemurnian ajaran Islam, baik dari segi aqidah, syariat maupun akhlak terjaga dengan baik.

Visualiasi dalam bentuk lukisan, patung, rekaan foto, animasi, karikatur atau media lain apa pun ditegaskan KH Robikin tidak akan sanggup 'memotret' sosok Nabi Muhammad SAW. Bahkan dengan teknologi terkini yang paling canggih sekali pun.

PBNU juga menekankan seluruh pihak agar dapat menghindari untuk mempersepsi sosok Nabi Muhammad SAW dengan persepsi yang keliru. Antara lain dengan cara tidak memvisualisasi sosok Nabi Muhammad SAW dalam bentuk dan melalui media apa pun.

"Mari kita ekspresikan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW dengan melaksanakan seluruh ajaran-ajaran Islam dengan baik dan benar, baik dari aspek teologis, spiritual maupun humanistiknya, baik dari aspek aqidah, syariah maupun akhlak (tasawuf)." tandas KH Robikin Emhas, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU menyusul penangkapan pengembang game Nabi Muhammad SAW(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES