Politik

GO Indonesia Menakar Kekuatan PSI di Laga Pilkada 2020

Selasa, 12 November 2019 - 15:47 | 160.78k
Partai Solidaritas Indonesia. (FOTO: Istimewa)
Partai Solidaritas Indonesia. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masuknya nama para politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam bursa calon pemimpin di beberapa kota di Indonesia mengubah peta politik lokal. Nama Rian Ernest Tanudjaja, Dhimas Anugrah, dan Azmi Abubakar digadang-gadang akan moncer di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Batam, Surabaya, dan Tangerang Selatan (Tangsel).

Rian dikabarkan telah menyatakan niatnya maju dalam persaingan Pilkada Kota Batam 2020 lewat jalur independen. Lalu Azmi dipastikan akan ikut bertarung memperebutkan tiket konvensi dari PSI. Sementara Dhimas hingga berita ini diturunkan belum memberi keterangan kesediaannya maju ke Pilkada Surabaya 2020. 

Tiga nama politisi PSI itu mengejutkan komunitas politik di masing-masing kota dan diprediksi mengubah peta politik terkait Pilkada di tiga daerah tersebut. Partai yang dimotori oleh Grace Natalie dan Raja Juli Antoni itu sendiri kini sedang naik daun karena berhasil membuka ke publik bujet "lem Aibon" Pemprov DKI yang tampak janggal.

Tiga Politisi Emas

Kiprah tiga politisi PSI di Pilkada beberapa daerah di Indonesia diprediksi akan menuai simpati masyarakat karena ketiga kader partai milenial itu dinilai tajam, cerdas, dan memiliki rekam jejak bersih dalam karir mereka. Rekan-rekan separtai menyebut ketiganya sebagai "politisi emas" karena kemampuan dan peguasaan mereka terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. 

Ketua Harian Generasi Optimis (GO) Indonesia, Frans Meroga, mengatakan, bahwa sebenarnya cukup sederhana, yang diharapkan masyarakat dari para wali kota adalah bisa mengelola anggaran kota secara bersih dan membangun kota seperti harapan warga. 

"Itu aja intinya," terang Frans di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

GO Indonesia sendiri diketahui adalah organisasi masyarakat yang netral dan tak berafiliasi pada partai politik mana pun. Frans menambahkan, siapapun calon wali kotanya, entah itu dari PDIP, PSI, Gerindra, PKB, NasDem, Demokrat atau partai lain, yang penting dia bersih dan tidak korup.

Pada kesempatan yang sama, Frans menilai tiga nama politisi PSI yang diawartakan akan maju ke Pilkada memiliki kans besar untuk memenangkan kontestasi politik di kota masing-masing.

Rian Ernest diketahui adalah mantan staf ahli hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pada Pemilu 2019 lalu ia maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk DPR RI yang diusung oleh PSI dari dapil DKI Jakarta I. Rian dikenal sebagai praktisi hukum yang berpihak pada hak-hak masyarakat bawah.

Sementara Dhimas Anugrah, pemerhati sosial asal Surabaya ini mencuat namanya sejak Pemilu 2019 lalu. Ia menerima beasiswa studi di Oxford, Inggris, dan dinilai berhasil menarik banyak simpatisan dari berbagai kalangan, baik dari kalangan pengusaha, intelektual, maupun akar rumput. Dhimas dikenal dengan gagasannya mengembangkan pariwisata sejarah di Surabaya.

Sementara Azmi Abubakar adalah politisi  matang dari Tangerang Selatan yang punya minat khusus dalam bidang sejarah dan budaya. Ia menggali sejarah dan budaya Tionghoa peranakan di Indonesia. Sosoknya dinilai sebagai teladan toleransi yang sesuai marwah partainya. Ia diduga akan mendulang dukungan suara besar baik dari golongan religius maupun nasionalis.  

Kekuatan Politisi PSI

Dari ketiga politisi PSI yang diwartakan akan maju ke Pilkada, Ketua Harian GO Indonesia memprediksi baik Rian, Dhimas, dan Azmi sanggup mengubah peta politik di daerah masing-masing, bahkan tak menutup kemungkinan memenangkan kontes Pilkada 2020.

"Yang dibutuhkan rakyat sekarang adalah pemimpin yang bersih dan tidak korupsi. Nah PSI sudah menunjukkan kiprah ekselen mereka di DPRD DKI, ini berimbas positif bagi para politisi PSI yang mau maju Pilkada di beberapa daerah," tandas Frans.

Menjadi pengetahuan umum bahwa kepercayaan masyarakat pada para pejabat berada titik yang sangat rendah. Menurut Frans, menampilkan calon-calon Wali Kota yang punya rekam jejak bersih dan berasal dari partai yang gigih perjuangkan kepentingan rakyat niscaya akan mendatangkan dukungan suara yang signifikan.

Anggaran Surabaya misalnya yang mencapai 10 triliun lebih, masyarakat butuh figur seperti Risma, seorang pemimpin yang bisa dipercaya. 

"Nah saya pikir tokoh muda dari PSI seperti Bro Dhimas bisa menarik kepercayaan warga Kota Pahlawan untuk memilihnya. Ini sebuah keniscayaan bagi PSI dan warga Kota Pahlawan," kata alumni Grenoble Universite, Perancis itu.

Pakar ekonomi kerakyatan itu menambahkan, demikian juga Batam dan Tangsel, kehadiran Rian dan Azmi niscaya akan menarik dukungan yang banyak kepada mereka. 

"Saya pikir kota Batam sebagai kota industri yang maju membutuhkan figur seperti Bro Rian, demikian juga Tangsel, masyarakat di sana butuh figur bersih dan nasionalis seperti Bro Azmi," tandasnya.

Frans mengaku pihaknya akan terus mendukung para pemimpin yang bersih dan cakap untuk memimpin daerah-daerah di Indonesia dari partai apa pun maupun yang maju independen.

"Kami akan mendukung sepenuhnya para pemimpin bersih dan kapabel untuk memimpin kota-kota dan kabupaten di Indonesia. Menjadi Indonesia maju nan unggul hanya bisa terjadi jika para pemimpin-penimpin di daerah adalah manusia-manusia yang unggul dan mau menjadi abdi rakyat, bukan perampok uang rakyat," pungkas pakar ekonomi GO Indonesia ini saat menakar kekuatan PSI di laga Pilkada 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES