Peristiwa Nasional

Ketua MPR RI: Kelompok Intoleran Adalah Pembawa Paham Radikalisme

Senin, 11 November 2019 - 18:55 | 161.72k
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat mengisi Seminar Nasional (FOTO: Edi Junaidi Ds/TIMES Indonesia)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat mengisi Seminar Nasional (FOTO: Edi Junaidi Ds/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKetua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa keberadaan kelompok intoleran yang mengusung paham radikalisme di Indonesia bukanlah isapan jempol belaka, namun nyata adanya. 

Menurut dia, mereka adalah sekelompok orang yang sangat mungkin membawa paham radikalisme yang jelas tidak mencerminkan kepribadian Pancasila. Karena, salah satu nilai utama Pancasila adalah tenggang rasa dan menghormati perbedaan.

Bambang-Soesatyo-2.jpg

"Temuan SETARA Institute sungguh membuat kita tersentak. Survei SETARA Institute pada tahun 2016 di DKI Jakarta dan Bandung Raya terhadap 171 SMA Negeri menunjukkan terjadinya persoalan serius pada sisi toleransi siswa. 4,6 persen responden mendukung organisasi tertentu yang melarang pendirian rumah ibadah," ujar Bamsoet saat menjadi Keynote Speech dalam Seminar Nasional 'Merawat Kemajemukan, Memperkuat Negara Pancasila', di Jakarta, Senin (11/11/19).

"1 persen responden setuju terhadap gerakan ISIS; 11 persen responden setuju jika Indonesia dibangun berdasarkan khilafah; dan 5,8 persen setuju mengganti Pancasila sebagai dasar negara," lanjutnya.

Selanjutnya dia memaparkan lebih jauh hasil penelitian kualitatif SETARA Institute (2019) di 10 kampus perguruan tinggi negeri, menemukan bahwa terdapat wacana dan gerakan keagamaan di perguruan tinggi negeri yang berpotensi mengancam bagi negara Pancasila. Secara kualitatif gejala radikalisme beragama juga menyasar aparatur sipil negara (ASN) sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

"Jumlah ASN yang terpapar radikalisme sangat mengkhawatirkan. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mensinyalir ASN yang pro radikalisme, atau bersikap anti terhadap Pancasila jumlahnya lebih dari 10 persen. Tidak berhenti di situ, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia juga menjadi lahan untuk mentransmisikan paham radikalisme. Tidak kurang dari 4 persen TNI dan POLRI turut terpapar dengan paham yang membahayakan negara Pancasila," uajr Ketua MPR RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES